Berita Badung
PASAR Tenten Mengwi Memprihatinkan, Perumda Beber Kepemilikian Belum Sah, Tapi Sudah Disuruh Ngelola
Diakui sebelumnya tahun 2008 memang ada audit dan pasar itu menjadi temuan. Pengelola di perumda namun dokumentasinya belum ada sama sekali.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Pasar Tenten yang berlokasi di depan Pura Taman Ayun kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana atau yang dikenal dengan PD Pasar sebagai pengelola tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi pasar itu.
Mengingat, pasar yang saat ini dikelola dokumentasinya belum jelas. Pasalnya dalam dokumen penyerahan menjadi temuan Perumda karena tidak ada sertifikat.
Hal itu membuat perumda Pasar Delima dalam melakukan pengolahan lebih lanjut mulai dari perbaikan, hingga penataan. Padahal kondisinya sudah memprihatinkan selain kondisinya di bawah pasar tersebut rusak parah.
Baca juga: SIAP Datangi Pengusaha Langsung, Bentuk Tim TOPD Maksimalkan Potensi Pajak Daerah
Baca juga: TARGET PAD Bali Rp6,5 Triliun, Pemprov & DPRD Bali Godok Rancangan Perubahan APBD 2025
Dari informasi yang dihimpun, sebelumnya ada 25 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berjualan di sana. Namun kini hanya tiga yang terisi, mengingat kondisinya sepi.
Salah satu pedagang, mengakui kondisi itu. Dia mengaku terpaksa berdagang meski kondisi sepi. Namun masih ada beberapa yang belanja khususnya sopir yang mengantar tamu ke DTW Taman Ayun
"Sebelumnya 25 pedagang disini. Sekarang sudah 3 saja," ujarnya. Dia mengakui, ongkos sewa sangat murah, yakni hanya Rp 14 ribu per hari. "Murah pak disini Rp 14 Ribu per hari, anggap tidak membayar, dan perumda mengakui rugi," bebernya.
Sementara Direktur Utama Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana, Wayan Suryantara saat dikonfirmasi Rabu (9/7) tidak menampik hal itu. Pihaknya mengaku dalam penerimaan dokumen dan surat kepemilikan sah belum ada sama sekali.
"Kita memang diberikan kewenangan untuk mengelola itu, dengan kondisi pasar seperti itu. Karena biaya pemeliharaan cukup tinggi otomatis pengelolaan belum maksimal," jelasnya.
Diakui sebelumnya tahun 2008 memang ada audit dan pasar itu menjadi temuan. Pengelola di perumda namun dokumentasinya belum ada sama sekali.
"Dulu sebelum saya jadi dirut, dan ini sudah lama, yang mengelola desa adat Gulingan. Namun karena melihat kondisi kurang bagus jadi dikembalikan ke Pemkab Badung dan diserahkan ke kita," bebernya.
Pihaknya bersyukur ada pedagang masih mengisi, meski kondisinya jauh di bawah dan tidak terlihat di jalan. Jika itu dibiarkan maka akan jadi bangunan yang terbengkalai.
"Saya melakukan perbaikan tidak berani, karena belum sah jadi aset perumda. Saat ini masih dilakukan koordinasi dengan bidang aset, untuk keabsahan lahan itu," jelasnya sembari mengatakan kalau kita perbaiki, nanti jadi temuan karena belum sah punya kita.
Pihaknya mengaku tahun ini dilakukan koordinasi agar bagian aset Pemkab Badung membuatkan dokumen pasti. Sehingga ada sertifikat dan yang lainnya.
"Kalau sudah sah milik kita, pasti kita berbaiki sesuai kemampuan kita di perumda. Saat ini kita akan pastikan kebersihannya saja, karena merupakan kawasan Pariwisata," imbuhnya. (gus)
Manajemen MBG Angkat Bicara Soal Temuan Sungai di Dalam Mal, Sebut Bukan Sungai |
![]() |
---|
Sempat Viral dan Disegel, Proyek di Sibang Gede Badung Kini Kembali Beroperasi, Ini Kata Satpol PP |
![]() |
---|
Badung Siapkan Dana Rp23 Miliar, Jalan Rusak Pasca Bencana Akan Diperbaiki |
![]() |
---|
WALAU Musim Hujan! Pembangunan Gedung Dewan Badung Tak Ada Hambatan Sama Sekali, Target 2026 Finish |
![]() |
---|
Meski Cuaca Tak Menentu, Proyek Pembangunan Gedung Dewan di Puspem Tak Ada Hambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.