Jalan Rusak di Bali
Kerugian Ditaksir Ratusan Miliar, 40Feet Kontainer Masuk Bali Per Bulan Terdampak Jalan Bajera Jebol
Perbaikan Jalan Nasional ini diperkirakan membutuhkan waktu hingga tiga pekan. Sebab jalan aspal mengalami longsor dengan kedalaman 7-8 meter.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Perbaikan Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan yang jebol terus dilakukan.
Perbaikan Jalan Nasional ini diperkirakan membutuhkan waktu hingga tiga pekan. Sebab jalan aspal mengalami longsor dengan kedalaman 7-8 meter.
Banyak kendaraan besar seperti truk dan bus harus mengubah rute dari Gilimanuk menuju Denpasar atau sebaliknya dengan melalui jalur Singaraja-Bedugul dan Karangasem.
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Provinsi Bali, I Ketut Anom Putra Darsana mengatakan sempat zoom meeting dengan DPP mengenai dampak perubahan rute truk akibat jalan jebol.
Anom mengungkapkan dari pengusaha truk khususnya mengakui banyak terjadi cancel atau pembatalan pengiriman yang menyebabkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
Baca juga: GERAK Jalan Kocak Akan Dihadirkan Kembali Pada HUT RI ke-80, Sutjidra:Anggarannya Sudah Kita Siapkan
Baca juga: Turunkan Tim Cek ke Puluhan Lokasi Proyek, Polres Klungkung Selidiki Dugaan Proyek Fiktif Dispar
“Karena ini terkait dengan demoret apa yang tidak bisa berjalan, ekspor-impor jadi kalau secara detail artinya kalkulasi itu belum kita lakukan secara detail baru istilahnya kalkulasi global,” ungkapnya pada Jumat (11/7).
Sesuai arahan Dinas Perhubungan (Dishub), truk besar seperti kontainer yang datang dari Gilimanuk dialihkan rute ke Singaraja via Bedugul.
Selain itu, melakukan pemindahan barang dari truk kontainer ke truk kecil untuk dibawa ke Kota Denpasar atau ke kabupaten lain seperti Tabanan, Gianyar dan lain sebagainya.
Anom mencatatkan sejumlah 40 feet truk kontainer anggota Aptrindo Bali masuk ke Bali per bulan.
Sejumlah 40 feet truk kontainer ini mengerjakan pengiriman untuk ekspor-impor dengan rute dari Bali ke Surabaya atau ke luar Bali.
Ia menegaskan tafsiran kerugian ratusan miliar tersebut secara global, di antaranya biaya yang dihitung setelah demurrage (batas waktu pemakaian peti kemas di dalam pelabuhan (container yard) dari pengusaha terkena denda dan lain sebagainya.
“Dominan teman-teman Aptrindo Jawa Timur mengalami stuck di sini mungkin sekitar puluhan unit kendaraan tidak bisa keluar. Otomatis jadwal kapal ini harusnya berangkat kapalnya berarti barang tidak bisa diangkut otomatis biaya cash denda,” bebernya.
Pengalihan rute ini juga berpengaruh pada pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) pada truk kontainer jenis tertentu yang mesin kendaraanya harus tetap hidup saat kondisi jalan macet.
Kemudian pengeluaran double pada truk besar yang barang-barang muatannya dipindah ke truk kecil setelah itu diangkut ulang lagi ke sentra-sentra yang otomatis juga menimbulkan biaya logistik cukup tinggi.
“Untuk yang (truk) kecil-kecil ini yang biasanya truk 6 roda ataupun truk Colt Diesel Double (CDD) long, itu diarahkan melalui Singaraja, Bedugul kondisinya agak curam dengan lewat sana kita menambah (rute) 145 km jadi berarti menambah cost lagi,” jelasnya.
“Untuk truk besar dengan 6 roda, yang tronton, itu harus lewat ke Karangasem, sekitar 260-an km lagi menambah dari rute awal dari jarak yang normal dipindah ke jalur sana itu pembengkakan biaya juga, jadi itu yang harus ditanggung pengusaha truk,” paparnya.
Kendati demikian, Anom mengakui ini merupakan force major yang diharapkan terdapat gerak cepat dari instansi penanggung jawab ataupun dinas terkait yang menangani jalan tersebut.
Hingga kini, Anom menjelaskan Aptrindo masih berkomunikasi proaktif dengan Dishub Provinsi Bali khususnya pada bidang Angkutan Jalan.
Anom mengatakan terdapat usulan dari pengusaha truk di Jawa Timur untuk membuka line penyebrangan kapal dari Banyuwangi menuju Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem.
“Kemarin memang ada masukan dari teman-teman juga yang di Jatim kenapa tidak buka line penyeberangan dari Banyuwangi ke Padangbai, atau Banyuwangi ke Benoa.
Kita sudah sampaikan juga masukan itu ke Dinas Perhubungan, cuman Dinas Perhubungan tidak segampang itu juga. Kajian-kajiannya untuk dermaga itu bagaimana? Tidak bisa seketika untuk membuat jalur itu,” bebernya.
Masukan tersebut telah diserahkan dan bergantung dari regulator ataupun dinas-dinas terkait yang meng-handle hal tersebut untuk dapat melakukan analisa apakah line penyebrangan tersebut dapat dibuka.
“Semoga estimasi satu bulan itu tidak molor, bisa dipercepat dengan kondisi itu ekonomi bisa lalu lintas logistik juga bisa lancar lagi. Kita berharap tidak ada halangan cuaca, dan semoga teman di Satker PU Jalan Nasional ini bisa bekerja dengan maksimal karena kemarin kita lihat sudah 24 jam unit mulai dipasang. Kita monitor teman-teman juga di lapangan ikut melihat begitu,” ujarnya. (sar)
RUSAK Jalan Tuju Air Terjun Viral di Bali, Gelontorkan Rp2,7 M, Perbaikan Jalan Sekumpul Rampung |
![]() |
---|
3 Jalan di Kuta Akan Diperbaiki, Tidak Diperhatikan Sejak 1998 |
![]() |
---|
MIRIS 3 Ruas Jalan di Legian Belum Tersentuh Aspal, Padahal di Badung Pusat Pariwisata! |
![]() |
---|
RAWAN Jebol Jalur Klungkung-Gianyar, Mahendra: Kalau Dibiarkan, Rusaknya Semakin Parah |
![]() |
---|
TRUK Terguling Hingga Kecelakaan Fatal Terjadi Buntut Jalan Bajera Jebol, Akhirnya Dibuka Lagi Sabtu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.