Kisah Inspiratif
KISAH Sabri Tentang Karir, Jabatan dan Tantangannya di Telkom, Sepatu Baru Menggoda, Selanjutnya?
Seperti anak kecil yang mendapat sepatu terbaru, saya merasa bisa berlari lebih kencang, melompat lebih tinggi.
Telegram pun menghadapi tantangan tersendiri. Saat momen hari raya keagamaan (kami menyebutnya layanan telegram indah) , tiba-tiba lonjakan pengiriman dan pengantaran (caraka) membludak.
Kami harus lembur untuk memastikan pengetikan pesan tersampaikan. Menggunakan teknologi telex, kami harus hati-hati dalam mengetikkan setiap aksara dan angka.
Dengan suasana kerja yang monoton, kami harus tetap membangun semangat setiap hari. Agar dijauhkan dari jenuh.
Bersama tim, kami mulai berinovasi. Meningkatkan kualitas layanan 108 dengan database yang lebih update, pelatihan komunikasi yang lebih baik, bahkan mengusulkan layanan general info bukan hanya nomor telepon dan alamat tetapi juga info-info umum yang dibutuhkan masyarakat.
Hari ini, setelah 3 dekade perjalanan karir, ketika saya merenungi perjalanan itu, saya menyadari bahwa sepatu yang paling berharga bukan yang terkilap saat pertama dipakai, melainkan yang tetap nyaman setelah ribuan langkah.
Jabatan baru memang menggoda dengan segala fasilitasnya, tetapi makna sejati terletak pada kontribusi nyata yang kita berikan.
Tim operator 108 yang saya koordinir telah menjadi bagian dari cerita kehidupan masyarakat Batam kala itu. Setiap panggilan yang terjawab, setiap informasi yang tersalurkan, setiap telegram yang terkirim, semua adalah jejak kebaikan yang tak akan pernah hilang.
Karena pada akhirnya, jabatan ibarat sepatu. Ada saat mengenakan, ada saat harus dibuka atau diganti. Saya memegang amanah sebagai Kasubsi Telegraph setahun lebih, selanjutnya mutasi ke unit kerja yang lain.
Yang terpenting saat mengenakan sepatu, jangan pernah menghentakkan kaki dengan jumawa berharap pujian, apalagi sengaja dipakai untuk menginjak-injak yang tidak sepatutnya. Karena sepatu selalu meninggalkan jejak.
Daeng Acid, Jakarta 20/07/25.
SOSOK Nyoman Yulianingsih, Berawal Jual Dupa Orang, Sekarang Bisa Buat Brand Sendiri, Ini Kiatnya! |
![]() |
---|
KISAH Pilu 3 Anak Yatim di Desa Antiga, Sepulang Sekolah Bantu Kakek Cari Rumput, Ingin Jadi Perawat |
![]() |
---|
SOSOK Pembudidaya Kunang-kunang, Wardika Ingin Anak Cucu Tahu, Ada 5 Peneliti di Rumah Konservasi |
![]() |
---|
KISAH Pertemuan Ayah &Ibu Soekarno, Perkuat Narasi Sejarah Lokal, 5 Abad SD 1 Paket Agung Jadi Saksi |
![]() |
---|
KISAH Agung Ketut Rai Setelah Viral Single Timpal Sirep, Dulu Buat Batako, Kini Ajik Akari Manggung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.