Bisnis
Pemerintah Siapkan Paket Stimulus di Paruh Kedua 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa pemerintah akan mengeluarkan paket stimulus.
TRIBUN-BALI.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa pemerintah akan mengeluarkan paket stimulus untuk mendorong perekonomian Indonesia di paruh kedua 2025. Airlangga mengatakan, ada beberapa stimulus yang sudah dilakukan bersama kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Stimulus tersebut antara lain program diskon untuk menyambut momen Natal Tahun Baru (Nataru), seperti diskon tarif tiket pesawat, diskon tarif tol, hingga diskon tiket kereta api. “Kita berharap nanti bisa diumumkan lebih awal,” ujar Airlangga kepada awak media di Jakarta, Jumat (25/7).
Selain itu, insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk sektor properti sebesar 100 persen juga akan diperpanjang hingga akhir tahun ini. “Terkait dengan fasilitas PPN DTP untuk properti yang seharusnya semester II itu 50%, tadi disepakati untuk tetap 100%,” katanya.
Baca juga: TRADISI Sapi Gerumbungan di Lovina Festival 2025, Unik dan Menghibur Masyarakat Sejak 1923 Silam
Baca juga: TEWAS di TKP, Kecelakaan OC di Pekutatan Renggut Nyawa 2 Orang, Suardika dan Anaknya Meninggal
Ia menambahkan, detail-detail teknis akan dibahas lebih lanjut bersama K/L terkait, termasuk juga persiapan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa mencapai target pada Agustus 2025. “Jadi seluruh dampak terhadap pertumbuhan tadi kita bahas,” imbuh Airlangga.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pemerintah berencana melanjutkan berbagai insentif di beberapa bidang tertentu. Hanya saja, ia tidak menjabarkan insentif apa saja yang akan ditebar pemerintah pada semester II-2025 ini.
“Ada beberapa rencana (pemberian insentif), tapi untuk beberapa bidang tertentu. Belum, baru dihitung, makanya baru dirapatkan,” ujar Prasetyo kepada awak media usai menghadiri rapat di Kemenko Perekonomian.
Ia menyebut, insentif-insentif tersebut disiapkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di semester II-2025. “Ya kan salah satunya untuk menggenjot ekonomi itu kan ada beberapa yang berbentuk insentif,” jelasnya.
Saat ditanya apakah Bantuan Subsidi Upah (BSU) masih akan dilanjutkan pemerintah, Prasetyo mengatakan bahwa hal tersebut belum masuk dalam pembahasan dan masih menunggu evaluasi berjalan.
Menurutnya, evaluasi ini penting untuk menentukan insentif atau stimulus yang akan dilanjutkan pemerintah. “Belum, yang kuartal ini kan baru diselesaikan dulu semua, makanya sambil evaluasi. Nanti ke depan kita lihat mana yang mau kita jalankan lagi,” pungkasnya. (kontan)
CADANGAN Batu Bara Indonesia 31,9 Miliar Ton, Bali Tuan Rumah Internasional Fastmarkets CT Asia 2025 |
![]() |
---|
POTENSI Besar di Industri Crypto di Indonesia, OJK Sebut Transaksi Crypto Alami Kenaikan Tiap Bulan |
![]() |
---|
TUMBUH 10 Persen Produksi Tahu-Tempe, Butuh 3,4 Juta Ton Per Tahun, Dampak Harga Beras & Daging Naik |
![]() |
---|
Industri Furnitur Diprediksi Tumbuh Moderat, Simak Alasannya Berikut Ini |
![]() |
---|
RUPIAH Anjlok ke Rp16.601 Per Dolar AS, Simak Alasannya! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.