Berita Bali
KMP Gading Nusantara Layani Lintas Ketapang-Gilimanuk Bali, Kapal Perbantuan Mampu Angkut 30 Truk
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan, kondisi antrean kendaraan sudah jauh lebih terkendali dibanding akhir pekan lalu.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Kapal perbantuan lintas Ketapang-Gilimanuk, Kapal Motor Penumpang (KMP) Gading Nusantara milik PT Jembatan Nusantara, anak usaha ASDP dijadwalkan sandar mulai, Minggu 27 Juli 2025 kemarin.
Kapal ini mampu bermuatan maksimal 30 truk tronton. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi antrean menuju Pelabuhan Ketapang karena diketahui sebelumnya jalur tersebut sempat macet hingga 30 kilometer.
Menurut data yang diperoleh Tribun Bali dari ASDP, sebanyak 26 kapal aktif melayani lintas Ketapang-Gilimanuk dengan pola 8 trip per hari.
Dari jumlah tersebut, 19 kapal beroperasi di Dermaga Moveable Bridge (MB) dan 7 kapal di Dermaga LCM.
Baca juga: Dermaga Water Taxi Tanjung Benoa Bali Diresmikan, Dukung Pengembangan Potensi Kawasan Pesisir
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan, kondisi antrean kendaraan sudah jauh lebih terkendali dibanding akhir pekan lalu.
“Pagi ini (kemarin), truk-truk logistik padat mengalir ke kantong parkir Bulusan, sementara antrean menuju Pelabuhan Ketapang tercatat hanya sekitar 1,3 hingga 2 kilometer, turun signifikan dari kondisi puncak sebelumnya yang sempat menembus 30 kilometer,” ujarnya seperti kutipan dalam siaran pers yang diterima dari ASDP, Minggu 27 Juli 2025.
Menurutnya, dengan kehadiran KMP Gading Nusantara yang sebelumnya melayani lintasan Padangbai-Lembar ini bakal melengkapi layanan kapal perbantuan yang telah lebih dulu dioperasikan, yaitu KMP Portlink VII di Dermaga Bulusan.
Di sisi lain, kata dia, pengaturan kapal-kapal ex-LCT tetap diberlakukan sesuai ketentuan keselamatan oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Kapal jenis ini hanya diperbolehkan mengangkut maksimal 6 unit truk tronton, tanpa penumpang umum, serta wajib dilengkapi dua awak kendaraan dengan life jacket selama pelayaran.
Sementara itu, General Manager ASDP Cabang Ketapang, Yannes Kurniawan mengatakan, enam kapal di Dermaga LCM saat ini difokuskan untuk melayani truk-truk bertonase lebih dari 35 ton.
“Langkah ini bertujuan agar distribusi muatan logistik dapat lebih merata dan tidak terpusat pada satu jalur operasional saja,” ujarnya.
Berdasarkan penetapan jadwal kapal oleh regulator, susunan kapal di tiap dermaga. Rinciannya, Dermaga MB I terdapat KMP Prathita IV, KMP Gerbang Samudera 2, KMP Jalur Nusa, KMP Dharma Rucitra, dan KMP Trisila Bhakti I.
Dermaga MB II melayani KMP Trisila Bhakti II, KMP Bontang Ekspress, KMP Gilimanuk I, KMP Jambo VIII, serta KMP Sumber Berkat II.
Di Dermaga MB III beroperasi KMP Gilimanuk II, KMP Bintang Balikpapan, KMP Dharma Ferry I, KMP Cemerlang No 55, dan KMP Trima Jaya 9.
Sementara Dermaga MB IV melayani KMP Tunu Pratama Jaya 5888, KMP Jambo X, KMP Karya Maritim II, dan KMP Swarna Cakra.
Untuk Dermaga LCM, sebut dia, 7 unit kapal yang beroperasi adalah KMP Karya Maritim I, KMP Samudera Utama, KMP Liputan 12, KMP Agung Samudera IX, KMP Pancar Indah, KMP SMS Swakarya, dan KMP Samudera Perkasa I.
“Untuk cuaca saat ini juga sedang bersahabat dan mendukung kelancaran operasional,” kata dia. (mpa)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.