Sosok
Kisah Anak Agung Ketut Rai, Dulu Buat Batako, Kini Ajik Akari Manggung di Seluruh Bali
Anak Agung Ketut Rai atau yang akrab disapa Ajik Akari kini viral. Penyanyi pendatang baru asal Banjar Timbul, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Anak Agung Ketut Rai atau yang akrab disapa Ajik Akari kini viral.
Penyanyi pendatang baru asal Banjar Timbul, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar ini dikenal dengan salam Arooohhhhhhhh…
Ia viral usai single dengan gimmick ‘Timpal Sirep’ yang terinspirasi dari lagu berbahasa Jawa ‘Konco Turu’ berseliweran di media sosial.
Nasib orang tidak ada yang tahu, tidak disangka kehidupan Ajik Akari berbanding terbalik setelah viral.
Pria berusia 47 Tahun ini juga mengatakan viralnya dirinya hingga mendatangkan banyak job.
Hal ini merupakan sebuah keajaiban yang tak ia sangka-sangka sebelumnya.
Berangkat bukan dari seorang musisi, Akari sebelumnya menggeluti pekerjaan sebagai petani dan pembuat batako di desanya.
Baca juga: Salam Aroh, Segini Tarif Manggung Penyanyi Bali Ajik Akari Dengan Single Timpal Sirep
Ia lahir dari keluarga petani kurang mampu dan hanya bersekolah sampai kelas 6 Sekolah Dasar (SD).
Usai tamat SD, Akari pun langsung bekerja membuat patung kuda hingga menjadi petani kelapa juga membuat batako.
Kini, ia menjadi penyanyi yang sudah manggung di seluruh Bali, seperti di Karangasem, Jembrana, Klungkung, Bangli, Gianyar dan Kota Denpasar.
Sapaan Unik
Di beberapa kesempatan, Akari selalu disambut dengan cara-cara unik bahkan kadang terkesan aneh.
Menanggapi tersebut, Akari tak mempersalahkan sebab menurutnya tujuannya memang untuk menghibur masyarakat yang spontanitas menyambutnya.
Baca juga: Sosok Penyanyi Agung Ketut Rai, Viral dengan Single Bertajuk Timpal Sirep
“Pasti ada untuk bikin konten mungkin dengan itu, mereka happy saya juga menikmati. Saya happy juga setiap kemana pun saya harus ada pikiran senang walaupun saya dalam keadaan menderita."
"Yang penting tidak mengarah ke pelecehan saja. Saya tetap saring juga nanti biar nggak pro dan kontra di masyarakat. Itu saja yang penting masih bisa masuk akal,” paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.