TPA Suwung Tutup
Pengendara Puluhan Motor Pengangkut Sampah Gelar Aksi di Kantor Gubernur Bali: Kami Minta Solusi
Mereka melakukan aksi spontanitas untuk minta solusi, tidak diijinkan masuk membuang sampah TPA Suwung.
Pengendara lainnya, I Wayan Suka Merta mengaku kecewa karena Mocin pengangkut sampah organik tidak bisa masuk ke TPA Suwung.
Padahal, sampah yang dibawanya sudah dipilah dari sampah anorganik.
“Kami datang ke sini untuk mencari solusi, ke mana kami harus membawa sampah masyarakat yang kami angkut ini?” kata Suka Merta.
Pengelola sampah di Kota Denpasar kebingungan membuang sampah organik setelah TPA Suwung tidak lagi menerima kiriman sampah organik mulai 1 Agustus 2025.
Warga kebingungan membawa sampah organik mereka karena tidak memiliki lahan untuk teba di rumah masing-masing.
Koordinator Aksi Widana mengatakan, hal ini dilakukan untuk kejelasan di mana membuang sampah organik dari masyarakat.
Sementara itu, di satu sisi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) hanya mengambil sampah berserakan di seputaran Jalan Hayam Wuruk.
“Kok di sana saja diambil, padahal sampah organik dan anorganik di sana. Sedangkan di jalan-jalan yang lain nggak diambil DLHK. Sedangkan kita membuang sampah di Depo Yangbatu disuruh memilah plastik saja, sampah lain dibawa ke mana?” tanya, Widana.
“Sementara ini diberitahu untuk mediasi tanggal berapa biar tidak mengganggu seperti ini baunya. Mediasi dengan Bapak Kepala DLHK Provinsi Bali. Dicarikan waktu kapan dan perwakilan 3-4 orang biar ada jawaban. Kalau sekarang ini karena spontanitas teman-teman ke sini karena tidak bisa buang (sampah),” imbuhnya.
Widana mengaku pembuangan sampah organik ini telah ditolak oleh Depo Yangbatu dan Kreneng sejak 31 Juli 2025 lalu.
“Minimal ada mediasi bertemu dengan bapak. Saya tidak buang ke TPA Suwung, cuma di Depo Yangbatu dan Kreneng. Karena tidak menerima organik di satu sisi jangankan mocin, truk-truk yang membawa sampah organik disuruh balik ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Setelah melakukan aksi ini, puluhan pengemudi pengangkut sampah ini akan mediasi dengan Kepala DLHK Provinsi Bali, I Made Rentin.
Setelah mendapatkan informasi akan dilakukan mediasi, puluhan motor pengangkut sampah ini pun dikembalikan.
Saat konfirmasi, Rentin belum memberikan keterangan terkait aksi sopir motor pengangkut sampah ini. Beberapa kali dihubungi Rentin tak menjawab.
Sebelumnya, menanggapi beredarnya video viral terkait dugaan dibukanya kembali TPA Regional Suwung untuk menerima sampah organik, Rentin dengan tegas membantah informasi tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.