Berita Badung

Sejumlah Armada dan Mesin di TPST Mengwitani Rusak, Perbaikan Baru Direncanakan 2026

Sejumlah Armada dan Mesin di TPST Mengwitani Rusak, Perbaikan Baru Direncanakan 2026

|
Penulis: Komang Agus Ruspawan | Editor: Putu Kartika Viktriani
ist
PETUGAS - Petugas DLHK Badung saat mengolah sampah di TPST Mengwitani pada Senin 11 Agustus 2025. Sejumlah Armada dan Mesin di TPST Mengwitani Rusak, Perbaikan Baru Direncanakan 2026 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Sejumlah fasilitas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani, Kabupaten Badung, diketahui tidak berfungsi optimal.

Bahkan sejumlah armada dan mesin Inciniator yang digunakan untuk menghanguskan sampah malah ada yang rusak.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, Ida Bagus Gede Arjana tidak menampik hal itu.

Pihaknya mengaku saat ini ada sejumlah alat yang rusak termasuk armadanya.

Arjana menjelaskan, terdapat dua alat berat yang saat ini dalam kondisi rusak. 

"Itu ada dua alat berat yang rusak. Sebenarnya, kerusakannya terjadi saat digunakan di pantai untuk penanganan sampah, bukan di sini. Perbaikannya masih direncanakan," ujarnya.

Baca juga: VIDEO Korban Jalur Tengkorak, Ngurah Meninggal Dunia Usai Ditabrak Truk di Banyubiru Jembrana Bali

Selain alat berat, sejumlah truk pengangkut sampah di TPST Mengwitani juga terlihat berkarat.

Arjana membenarkan hal tersebut dan menyebutkan bahwa truk-truk tersebut akan dihapus dari aset daerah. 

“Masih proses penghapusan aset. Jadi memang ada kondisi armada kita yang rusak dan perlu dilakukan perbaikan," katanya.

Diakui kondisi serupa juga terjadi pada mesin incinerator yang berfungsi untuk membakar dan melebur sampah.

Dari total delapan unit incinerator, dua di antaranya tidak beroperasi.

 “Saat ini ada enam incinerator yang berfungsi, sedangkan dua lainnya masih mati,” ungkap Arjana.

Terkait jadwal perbaikan, ia menyebutkan rencana tersebut baru akan dianggarkan pada tahun 2026. 

"Kalau perawatan alat berat, paling tidak jika dianggarkan tahun 2026, kita bisa selesaikan di tahun yang sama agar alat tersebut kembali berfungsi," jelasnya.

Sementara untuk pengadaan incinerator baru, Arjana mengatakan masih menunggu hasil uji emisi.

"Incinerator harus memenuhi standar baku mutu, salah satunya uji emisi. Kami harus memastikan dulu peralatan yang digunakan sesuai aturan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved