Bisnis
Permintaan Paylater Masih Tinggi, Simak Alasannya Berikut Ini
Ia memprediksi, pertumbuhan BNPL masih akan dua digit melihat permintaan dan pasarnya yang masih sangat luas.
TRIBUN-BALI.COM - Pengamat menilai permintaan layanan buy now pay later (BNPL) alias paylater diperkirakan masih relatif tinggi seiring masih lebarnya credit gap di Indonesia.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menilai pasar BNPL masih luas karena permintaan untuk pembiayaan dengan penawaran produk layanan keuangan bagi masyarakat masih tidak sesuai.
“Banyak dari masyarakat yang belum bisa mengakses produk keuangan. Alasannya bermacam-macam, mulai dari sistem yang ribet, hingga proses yang lama,” terang Nailul, Kamis (21/8).
Dari berbagai alasan ini, banyak yang akhirnya memunculkan alternatif financing, salah satunya buy now pay later. Ia memprediksi, pertumbuhan BNPL masih akan dua digit melihat permintaan dan pasarnya yang masih sangat luas.
Baca juga: PASAR MURAH di 4 Titik, LPG 3 Kg Langka Diduga Akibat Naiknya Demand
Baca juga: Puluhan Sekaa Beradu Suara di Parade Jegog Mebarung Digelar Serangkaian HUT Kota Negara ke-130
Meski begitu, Huda menilai industri BNPL tetap menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, risiko kualitas penyaluran pembiayaan bisa menurun ketika permintaan tinggi namun tidak diimbangi penyaringan yang memadai.
“Beberapa BNPL punya sistem credit scoring yang baik karena masuk ke dalam SLIK, tapi ada juga yang gencar penetrasi sehingga credit scoring menjadi loss. Non performing financing (NPF) bisa menjadi lebih tinggi,” jelasnya.
Selain itu, Ia menambahkan persaingan dengan BNPL perbankan juga diperkirakan semakin ketat. Menurut Nailul, perbankan mulai menanjak karena mempunyai ekosistem yang lebih lengkap secara keuangan.
Sebelumnya, OJK mencatat penyaluran pembiayaan buy now pay later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan mencapai Rp 8,56 triliun per Juni 2025, tumbuh 56,26 persen secara tahunan (YoY). (kontan)
ANCAMAN Pertamina Cabut Hak Usaha, Satgas LPG 3 Kg Bali Sidak 7 Pangkalan di Denpasar Bali |
![]() |
---|
IHSG Menguat Usai BI Turunkan Suku Bunga |
![]() |
---|
WOW HARGA Beras Tembus Rp103.000 Per 5 Kg? Warga Keluhkan Harga Beras Premium Melonjak 33 Persen |
![]() |
---|
BI Diperkirakan Pangkas BI Rate Pekan Ini |
![]() |
---|
Volume Produksi Tumbuh 16,5 Persen, Industri Keramik Nasional Bangkit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.