Berita Klungkung
Sanghyang Dedari, Tari Sakral dari Banjar Behu Bali yang Kini Diperjuangkan Jadi Warisan Dunia
Inilah tarian Sanghyang Dedari, tarian sakral yang sudah ratusan tahun hidup di Banjar Behu, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Kepala Dinas Kebudayaan Klungkung, Ketut Suadnyana mengatakan, pengusulan ini bukan hanya soal dokumentasi, tetapi juga proteksi budaya.
“Seni sakral ini harus dijaga agar tidak tergerus zaman dan tidak diklaim pihak lain. Jika lolos, peluangnya bisa melangkah lebih jauh ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia,” ungkapnya, Minggu 24 Agustus 2025.
Pengusulan Sanghyang Dedari menjadi bagian dari langkah lebih besar Pemkab Klungkung.
Selain tarian sakral ini, tiga tradisi lain juga diajukan ke Kementerian Kebudayaan RI, yaitu Tradisi Mejurag Tipat di Desa Timuhun, Tradisi Nandan di Desa Gunaksa, serta kerajinan perak (Bokor) di Desa Kamasan.
Semua diyakini menyimpan nilai spiritual sekaligus estetika yang tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa tradisi Klungkung sudah masuk daftar WBTB, mulai dari Barong Swari Desa Jumpai, Nyepi Segara di Kusamba, Tenun Cepuk Desa Tanglad, hingga Wayang Klasik Kamasan.
Setiap tradisi yang dicatat, dibukukan, dan dilegalkan, menurut Suadnyana, akan menjadi dokumen penting bagi generasi mendatang.
“Ketika budaya dicatat, ia akan hidup selamanya. Tidak ada yang bisa mengklaim, dan kita bisa memastikan warisan leluhur tetap terjaga,” tegasnya. (mit)
Kumpulan Artikel Klungkung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.