Berita Badung

Upaya Pemkab Badung Usir Hama Secara Niskala, Ngaben Bikul Kembali Dirancang

Mantan Camat Petang itu mengatakan proses ngaben bikul rencananya akan dipusatkan di Pantai Seseh. 

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kegiatan Ngaben Bikul yang dilakukan Pemkab Badung di Pantai Seseh, Desa Munggu, Mengwi, Kamis (19/11/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Hama tikus tidak henti-hentinya menyerang tanaman padi para petani di Badung. Meski sudah sempat ditangkap dan dibersihkan namun hama tikus dinilai masih terus ada.

Melihat kondisi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Dinas Kebudayaan berencana kembali menggelar kembali tradisi Ngaben Bikul atau ngaben tikus pada tahun 2026 mendatang. 

Tradisi ini merupakan bagian dari upaya niskala dalam dunia pertanian untuk menetralisir hama, khususnya tikus yang kerap merusak lahan pertanian dan perkebunan.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha tidak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku jika ngaben bikul merupakan bentuk yadnya utama dalam konteks pertanian. 

Baca juga: Keluarga Sudah Mengikhlaskan Kepergian Putra Yana, Upacara Ngaben Diadakan 1 Juni 2025

"Dalam upacara ini, hama yang disimbolisasikan dengan tikus akan diupacarai layaknya prosesi ngaben manusia, dengan harapan agar keberadaannya tidak lagi mengganggu aktivitas pertanian dan perkebunan," ujarnya, Minggu 24 Agustus 2025.

Disebutkan tikus yang menjadi simbolisasi itu akan disomia atau dinetralisir, dengan harapan agar kembali ke habitatnya dan tidak mengganggu di areal pertanian atau perkebunan. 

Sudarwitha menambahkan, tahapan pelaksanaan upacara akan melibatkan seluruh pasedahan (wilayah subak). 

Masing-masing pasedahan akan mencari dan membawa tikus dari wilayahnya untuk kemudian dipralina (dibakar) dalam upacara ngaben bikul

"Selain tikus asli, akan ada pula simbolisasi tikus melalui warna-warna tertentu yang juga akan diupacarai," bebernya.

Mantan Camat Petang itu mengatakan proses ngaben bikul rencananya akan dipusatkan di Pantai Seseh. 

Namun tirta (air suci) dari upacara ini nanti akan dipercikkan ke seluruh areal persawahan dan perkebunan di Kabupaten Badung.

Pihaknya mengakui jika Badung pernah melaksanakan upacara ngaben bikul pada tahun 2020 silam. 

Kini, sesuai arahan Bupati Badung akan digelar kembali pada tahun 2026.

"Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan secara rutin dan berkala, semisal lima tahun sekali, tergantung kebutuhan. Namun saat ini sedang kami bahas dari sisi penganggaran dan dari serta waktu pelaksanaan," imbuhnya. (gus)

Disinggung Bupati Adi Arnawa

Sebelumnya, ngaben bikul itu sempat disinggung oleh Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa saat menghadiri rangkaian Karya Pujawali Nyatur di Pura Ulun Swi, Subak Balangan, Desa Kuwum, pada Sukra Umanis Wuku Klawu, Jumat 22 Agustus 2025 lalu. 

"Terkait dengan kondisi Subak yang diserang hama tikus, pada tahun 2026 akan dilaksanakan ngaben tikus seperti yang pernah dilakukan beberapa tahun silam yang bertujuan untuk memohon keselamatan di wilayah persubakan di Badung," ujar Bupati kepada kelian subak di Badung

Untuk diketahui upacara ngaben bikul atau tikus dengan menggunakan sarwa prteteka sempat dilakukan pemerintah Kabupaten Badung pada tahun 2020 silam.  

Pengabenan sendiri di puput atau di pimpin oleh Ida Pendanda Gede Putra Kekeran Pemaron dari Gria Agung Mandara Munggu di pantai Seseh, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi Badung. (gus)

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved