Sponsored Content
HUT ke-54 Korpri, Sekda Jateng Ingatkan Posisi ASN sebagai Pelayan Bukan Tuan
Di mana ada budaya, seseorang akan merasa atau dipandang derajatnya lebih tinggi daripada masyarakat, ketika menjadi pejabat publik.
TRIBUN-BALI.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengajak para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungannya untuk refleksi diri pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), khususnya pada tugas pokok memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dia mengajak para ASN untuk kembali meluruskan paradigma yang terjadi, di tengah kehidupan sosial masyarakat. Di mana ada budaya, seseorang akan merasa atau dipandang derajatnya lebih tinggi daripada masyarakat, ketika menjadi pejabat publik.
”Saya sering menyampaikan, revolusi mental ASN yang pertama itu mengingat kembali di mana posisinya. Bahwa posisi ASN itu pelayan, bukan tuan,” katanya saat membuka Seminar Ilmiah Peringatan HUT ke-54 Korpri Tahun 2025, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin, 17 November 2025.
Baca juga: DPRD Bali Tetapkan Pendapatan APBD Bali 2026 Rp6,330 Triliun, Defisit Rp834,375 Miliar
Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Tinjau Longsor Situkung Banjarnegara, Pastikan Hunian Sementara dalam 3 Hari
Kegiatan itu diikuti para sekretaris daerah kabupaten/kota, dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Jawa tengah, baik daring maupun luring. Adapun tema yang diambil dalam seminar yakni ’ASN Berakhlak, Birokrasi Berkeadaban Menguatkan Budaya Integritas di Era Keterbukaan’.
Lebih lanjut, Sumarno mengingatkan, ASN sebagai seorang pelayan, harus melakukan tugasnya melayani masyarakat. Abdi negara mengemban tugas untuk menyejahterakan masyarakat. Apalagi, kata dia, menjadi seorang ASN bukanlah dari paksaan, melainkan keinginan atau pilihan pribadi.
Untuk bisa mendapatkan peluang menjadi ASN, seseorang harus bersaing ketat. Dan, saat sudah diterima, mereka mendapatkan gaji dan tunjangan, serta fasilitas lainnya dari pajak. Untuk itu, produktivitas kerja ASN harus sesuai dengan apa yang didapatkan.
”Jadi tentu saja panjenengan semua dengan senang hati dan sukarela telah mendaftarkan diri menjadi pelayan. Tolong itu diingat,” tandasnya.
Sumarno menambahkan, cara mensyukuri keinginan yang dicapai itu, adalah dengan menjalankan tugas, tanggung jawab, dan amanah yang diberikan dengan baik. Pihaknya menegaskan, ASN bukan relawan, karena tugas yang dijalankan, mendapatkan kompensasi berupa gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Untuk itu, kewajiban yang dikerjakan, harus sesuai dengan kompensasi yang didapatkan.
”ASN bukan relawan. Kita mendapat kompensasi yang namanya gaji dan tunjangan. Gaji dan tunjangan itu bukan karena kita pegang SK (Surat Keputusan). Tolong itu diingat," katanya. Selanjutnya, soal penanaman integritas, Sumarno ingin agar ASN tidak mencari-cari kompensasi yang bukan menjadi haknya.
Di era keterbukaan ini, imbuhnya, ASN juga diminta agar tidak antikritik, anti masukan, dan antikoreksi. Justru sebaliknya, kritik layak dipandang menjadi masukan positif, untuk memperbaiki apa-apa pelayanan yang dirasa kurang. ”Supaya kita bisa menjalankan amanah dan tanggung jawab yang memang harus kita lakukan,” ucapnya. (*)
| Gubernur Ahmad Luthfi Tinjau Longsor Situkung Banjarnegara, Pastikan Hunian Sementara dalam 3 Hari |
|
|---|
| Evakuasi Longsor Situkung Banjarnegara Dikebut, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Waspadai Bencana Susulan |
|
|---|
| Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga |
|
|---|
| 1.453 Orang PPPK Paruh Waktu Dilantik, Ingatkan Tantangan Fiskal Tahun 2026 |
|
|---|
| Pemkab Jembrana Bali Ucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, Dumogi Rahayu Sareng Harmoni |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Sekretaris-Daerah-Provinsi-Jawa-Tengah-Sumarno-scaf.jpg)