Hanya saja, karena tidak ada satu wadah besar pencinta Tamiya, komunitas ini seakan bergerak sendiri.
“Ya, bagus lah kalau kejurnas ini diselenggarakan di Bali. Jadi bisa ada ruang untuk ngumpul sama sesama pencinta Tamiya,” tutur laki-laki yang akrab dipanggil Gusman ini.
Adanya ruang untuk berkumpul bersama ini makin memudahkan akses dan komunikasi antar pencinta Tamiya.
Jika sebelumnya mereka mengalami kesulitan mencari suku cadang yang tepat, maka sekarang lebih mudah.
“Kalau gini kan kita bisa share info beli spare part atau toko-toko yang bagus dimana,” lanjut pria yang sehari-hari bekerja di bank ini. (*)