Ayu Pastika juga berharap, agar para penderita kanker yang sampai saat ini masih menjalani perawatan, dapat segera pulih dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga tercinta.
Sementara itu, Plh Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar, dr I GNH Kuning Atmajaya, mengatakan, terkait persedian alat radioterapi saat ini pihaknya masih berusaha mengajukan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan untuk bantuan pengadaan alat tersebut, karena harga satu alat radioterapi cukup mahal yaitu Rp 72 milar.
Kuning menjelaskan, terapi radiasi pada umumnya menggunakan kekuatan X-ray, namun bisa juga memanfaatkan kekuatan proton atau jenis energi lain.
Terapi penggunaan radioterapi bertujuan merusak sel kanker dengan menghancurkan materi genetika sel yang mengontrol pertumbuhan dan pembelahan diri sel kanker.
Saat ini untuk mengurangi jumlah antrean yang setiap tahunnya mencapai 590 orang, pihak RSUP Sanglah Denpasar sudah melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo terkait penambahan jumlah sumber daya manusia yaitu bantuan dokter spesialis atau tenaga ahli yang dapat mengaplikasikan alat tersebut.
Kerjasama ini dilaksanakan mulai April 2016.
Nantinya dengan tambahan bantuan 3 orang dokter spesialis tersebut, maka terapi dapat dilakukan setiap hari dengan sistem 3 shift (pagi, sore dan malam).
Dengan asumsi setiap hari dapat dilakukan terapi kepada 150 pasien, diharapkan antrean 590 pasien tersebut dapat dituntaskan pada tahun ini.
Dalam kunjungan serangkaian Hari Ulang Tahun YKI ke 39 tersebut, Ayu Pastika yang juga didampingi oleh Wakil Ketua YKI Cabang Bali Prof Dr dr Suardana melakukan peninjauan ke bangsal-bangsal para penderita kanker baik dewasa dan anak-anak, sekaligus memberikan bantuan bingkisan dan uang tunai untuk meringankan beban para pasien penderita penyakit yang mematikan itu. (*)