Terakhir Meletus Tahun 1963, Kini Status Gunung Agung 'Waspada' Sewaktu-waktu Bisa Berbahaya

Penulis: Saiful Rohim
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Agung tampak dari Pantai Sanur, Denpasar, Kamis (14/9/2017).

Selama ini, puncak Gunung Agung dapat ditempuh dari tiga jurusan, yakni dari Pasar Agung (selatan puncak); kemudian dari Budakeling lewat Nangka (tenggara puncak); dan dari Besakih (baratdaya puncak).

Dewa Indra mengatakan, peningkatan status aktivitas Gunung Agung di Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem itu berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental, serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya.

Dijelaskannya, Pos Pantau PVMBG yang berada di Desa Rendang terus memonitor aktivitas Gunung Agung.

Sedangkan Pos Pantau PVMBG di Kintamani (Bangli) memonitor tetangga Gunung Agung, yakni Gunung Batur.

Dewa Indra menegaskan, sampai saat ini belum ada rencana evakuasi terhadap warga.

Namun nanti jika aktivitas kian naik, dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sampai ke Level IV (Awas), maka BPBD sudah menyiapkan berbagai langkah penyelamatan.

BPBD Bali dan Karangasem sudah memiliki rencana darurat jika Gunung Agung mengalami erupsi atau letusan, dengan telah menentukan Kawasan Rawan Bencana (KRB) 1, 2 dan 3.

“Penduduk di desa-desa yang bisa terdampak akan dievakuasi ke mana, itu sudah ditentukan dalam rencana. Termasuk bantuan melalui jalur mana juga sudah dipetakanRencana darurat itu sudah pernah disimulasikan. Artinya, bila levelnya meningkat, maka BPBD merespon sesuai tahapan,” jelas Indra.

Ketua Pos Pemantauan Gunung Agung, I Dewa Made Mertayasa mengatakan,

belum ada tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik dan seismik yang mengarah ke status yang lebih tinggi dari waspada, yakni status Siaga (Level III), apalagi status Awas (Level IV).

Memang hasil rekam alat seismograf yang dipasang di Gunung Agung mencatat ada peningkatan gempa bagian kawah.

Biasanya, kata Mertayasa, dalam sehari cuma 2-5 kali gempa.

Namun tanggal 11 dan 13 September, aktivitas gunung aktif tertinggi di Bai ini (setinggi 3.014 meter di atas permukaan laut) meningkat menjadi 6 hingga 7 kali gempa.

“Karena Gunung Agung adalah gunung yang masih aktif, naik-turun aktivitas seismik maupun vulkaniknya adalah hal biasa,” kata Mertayasa.

Terakhir, letusan atau erupsi Gunung Agung terjadi pada tahun 1963.

Halaman
1234

Berita Terkini