Sampah di Bali

Pemkab Buleleng Bali Cari Solusi Jangka Panjang Atasi Sampah, Kaji Kerja Sama dengan Jepang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAUNCHING - Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra saat menghadiri launching pengadaan alat berat pengelolaan sampah di TPA Bengkala. Minggu (17/8).

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA -  Pemerintah Kabupaten Buleleng akan melakukan kerja sama dengan negara Jepang dalam pengelolaan persampahan. 

Upaya ini diharapkan mampu menuntaskan secara menyeluruh masalah sampah yang kini masih menjadi 'PR'.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra disela acara launching pengadaan alat berat tahun anggaran 2025. 

Alat berat tersebut berupa satu unit buldozer, dua unit truk arm roll, satu unit truk skylift, dan lima unit Loud Haul Container (LHC).

Baca juga: KAJI Kerjasama Pengelolaan Sampah dengan Jepang, Pemkab Buleleng Cari Solusi untuk Jangka Panjang

Menurut Sutjidra, penambahan armada ini adalah bentuk komitmen Pemkab Buleleng dalam mengatasi persoalan sampah. 

Kendati demikian, ia tidak memungkiri jika seluruh alat ini bukan solusi jangka panjang. Ini karena lahan yang tersedia untuk penampungan sampah di TPA Bengkala, Kecamatan Kubutambahan terbatas. 

"TPA Bengkala kini memiliki luas hampir 8 hektar. Saat ini memang masih bisa menampung sampah, hanya saja lambat laun keberadaan sampah di TPA pasti akan meningkat. Karena itu kita terus mencari solusi pengelolaan jangka panjang," ujar Sutjidra, Minggu 17 Agustus 2025. 

Salah satu solusi pengelolaan sampah ke depan adalah melakukan kerja sama dengan negara Jepang. 

Diakui draf proposal kerja sama pun saat ini tengah dipelajari oleh Bappeda Buleleng. 

"Itu dari mereka langsung yang datang, dan menawarkan kerja sama dengan kami," imbuhnya. 

Disinggung mengenai pembangunan incinerator (tempat pembakaran) sampah, Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini mengaku tertarik. Sayangnya regulasi pembangunan incinerator ini belum ada. 

"Kalau misal Perpresnya sudah ada, kita juga mau (bangun incinerator). Sekarang sedang menunggu Perpresnya. Kalau ada aturan presiden yang mengizinkan pembangunan incinerator, kita akan bangun di sini (TPA) Bengkala. Karena luas lahannya cukup dan jauh dari pemukiman," ucapnya. 

Sementara Plt. Kepala DLH Buleleng, Gede Putra Aryana mengungkapkan, pengadaan alat berat menggunakan anggaran tahun 2025 dengan total nilai mencapai Rp5,4 miliar. 

Dana tersebut bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali sebesar Rp4 miliar dan APBD Buleleng Rp1,4 miliar. 

"Dengan adanya alat-alat ini, kami yakin tugas-tugas operasional kami akan menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Penanganan sampah akan lebih cepat, lingkungan kita akan lebih bersih, dan keindahan kota dapat terjaga dengan lebih baik," jelas Aryana.

Menurutnya, truk pengangkut menjadi kebutuhan mendesak karena sebagian armada lama sudah kropos dan tidak layak. 

Dengan tambahan armada baru, diharapkan distribusi sampah dari TPS hingga ke TPA Bengkala bisa lebih lancar. (mer)

Kumpulan Artikel Buleleng

Berita Terkini