Gunung Agung Terkini

Desanya Dinyatakan Aman, Pengungsi di Daerah Ini Ngaku Khawatir dan Was-was untuk Pulang

Penulis: Saiful Rohim
Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengungsi naik bus yang mengantar mereka pulang ke kampung halaman, beberapa waktu lalu

Kendaraan disiapkan untuk memfasilitasi para pengungsi yang akan pulang.

Namun, sejumlah pengungsi yang desanya dinyatakan berada di zona aman pasca penyempitan radius KRB, mengaku masih tetap khawatir dan was-was untuk pulang dan tinggal di rumahnya.

Hal ini disampaikan Perbekel Amerta Buana, I Wayan Suara Arsana, kemarin.

Jarak Desa Amerta Buana dengan puncak Gunung Agung sekitar 8 kilometer.

Walau berada di luar radius 6 kilometer, tapi bagi warga jarak itu sangat dekat. Khususnya bagi krama Banjar Sukaluwih.

"Warga (Amerta Bhuana) sudah diberitahu tentang penyempitan radius lewat grup WhatsApp. Ada yang senang dengan penyempitan ini, ada juga yang masih khawatir dan was-was untuk balik," kata Suara.

Untuk warga yang masih khawatir dipersilahkan untuk mengungsi. Sedangkan warga yang tak ada rasa khawatir dipersilakan untuk pulang, dan beraktivitas seperti biasanya.

Dengan catatan tidak mendekati radius enam kilometer.

"Saya hanya mematuhi rekomendasi PVMBG. Besok (hari ini, red) kita infokan rekomendasi ini ke masyarakat Amerta Bhuana. Mau pulang atau tidak, itu keputusan masing-masing orang. Yang penting warga nyaman, dan bisa istirahat malamnya tanpa khawatir gunung meletus," ujar Suara.

Hingga kemarin warga dari Amerta Bhuana belum ada yang pulang ke rumah.

Kemungkinan, warga mulai pulang hari ini.

Info di lapangan, beberapa warga dari Desa Besakih dan Muncan juga mengaku masih khawatir dengan kondisi Gunung Agung.

Mereka pun ragu-ragu untuk menetap di kampung halamannya.

"Untuk warga yang pulang agar tetap waspada dan berhati-hati. Jangan sampai lengah, terutama saat malam hari. Alat komunikasi harus tetap dihidupkan, kendaraan harus siap siaga," imbau Suara.

Untuk diketahui, pengungsi sekitar Desa Rendang, Nongan, serta Pesaban sebagian sudah pulang pasca-penyempitan radius kawasan rawan bencana (KRB).

Halaman
123

Berita Terkini