TRIBUNBALI.COM, NEGARA- Terungkap sudah pemilik mayat orok yang ditemukan di pantai Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jumat (9/3/2018) yang merupakan pelajar SMA di Kabupaten Jembrana, IGPAS (18) dan NKRH (17).
Kini Polres Jembrana masih mengembangkan kasus ini dengan menunggu hasil otopsi guna mengungkap fakta penyebab kematian orok malang tersebut.
Di lain sisi, IGPAS yang telah ditetapkan menjadi tersangka atas kasus ini diketahui sudah keluar dari sekolahnya setelah kasus ini menyeruak.
Berdasarkan informasi Minggu (11/3/2018), ditahannya kedua pelajar ini tak berselang lama dari ditemukannya mayat orok di pantai Pebuahan tersebut.
Ibu orok malang tersebut, NKRH yang masih berstatus pelajar satu diantara SMA Negeri di Jembrana ini diamankan di rumahnya di Kecamatan Melaya.
Sedangkan ayah orok tersebut, IGPAS yang merupakan warga Kecamatan Negara belum diketahui secara pasti dimana diamankan oleh jajaran Sat Reskrim Polres Jembrana.
Beredar informasi jika orok malang terebut dilahirkan di kamar mandi rumah NKRH yang orangtuanya kebetulan sedang tak ada di rumah.
Namun sayang, usai dilahirkan dengan usia kandungan yang tidak normal (diperkirakan sekitar 4 bulan), orok tersebut kemudian dibuang di suatu tempat oleh IGPAS hingga akhirnya ditemukan dengan kondisi tak bernyawa di pantai Pebuahan.
Bahkan, IGPAS sempat menunjukkan orok tersebut kepada satu diantara warga di sekitar rumah pacarnya (NKRH) sebelum dibuang.
Kapolres Jembrana, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, melalui Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan pihaknya belum bisa berkomentar banyak terkait kronologis, motif maupun peran serta pihak lain dalam kasus ini.
Pasalnya, kondisi si ibu orok tersebut sempat mengalami syok sehingga belum bisa dimintai keterangan pasca diamankan Jumat kemarin.
Menurutnya, kasus dugaan pembuangan orok ini masih dikembangkan pihaknya dan sedianya akan digelarperkarakan (ekspose) pada Selasa (13/3/2018) mendatang.
Namun, berdasarkan pemeriksaan sementara diakui jika si ibu orok tersebut sempat minum obat (diduga penggugur kandungan) sebelum melahirkan dan sengaja melahirkan di kamar mandinya.
Pihaknya juga belum mengetahui secara pasti apakah orok tersebut masih hidup ketika dlahirkan atau sudah meninggal hingga akhirnya dibuang dan ditemukan nelayan dengan kondisi yang mengenaskan di Pantai Pebuahan.
Oleh sebab itu, kini pihaknya masih menunggu hasil otopsi terhadap jasad orok malang tersebut guna mengungkap penyebab kematiannya.