TRIBUN-BALI.COM – Gula, merupakan suatu komponen penting dalam membuat masakan maupun minuman.
Rasanya yang manis membuat gula sangat disukai oleh banyak kalangan.
Ada berbagai macam jenis gula yang dapat kita dijumpai di pasaran.
Namun yang paling sering dijumpai adalah dua jenis gula, yaitu gula merah dan gula putih (gula pasir).
Dua jenis gula ini paling banyak dijumpai dan digunakan oleh banyak orang.
Banyak spekulasi yang bermunculan di masyarakat tentang kedua gula ini.
Sebagian masyarakat meyakini kalau gula merah lebih baik untuk dikonsumsi dari pada gula putih.
Namun benarkah demikian?
Dilansir dari panduanhidupsehat.com jika dibandingkan dengan gula putih, gula merah memang dibuat dari bahan yang lebih alami.
Gula merah tidak lain merupakan gula pasir yang diberi tetesan tebu atau yang dikenal dengan sebutan molase.
Pada proses pembuatan gula putih, sari tebu akan menghasilkan gula murni berbentuk kristal.
Selanjutnya gula tersebut akan mengalami tahap evaporasi, dihaluskan, disuling lalu dibersihkan lagi.
Bedanya, gula merah tidak mengalami proses pembuatan hingga selesai.
Dengan demikian komponen perasan tebu pada gula merah ada yang masih tertingggal yang menyebabkan nutrisi gula merah mengandung lebih banyak dibandingkan dengan gula putih.
Terkait hal ini, satu sendok molase mengandung sejumlah kecil kalsium, magnesium dan vitamin B.