TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kuliner Jawa Timuran identik dengan tiga hal.
Yaitu jeroan, sambelan, dan bumbunya yang medok (kental).
Kenikmatan tiga elemen inilah yang membuat kuliner Jawa dirindukan penikmatnya yang tinggal di daerah perantauan.
Sejak 8 Agustus 2017 lalu, rumah makan bernama Warwo Jowo Timuran berdiri di kawasan Jalan Tukad Barito Timur No 88 Renon, Denpasar.
Kehadirannya seolah ingin mempertemukan kembali selera Jawa Timuran kepada penikmatnya.
Juga memperkenalkan kenikmatan ini kepada mereka yang belum pernah mencicipnya.
“Selera masakan Jawa ini sangat khas. Ada berbagai macam masakan yang bisa dibuat, baik dari olahan daging, jeroan, sayur, dan sebagainya. Warwo ingin memberikan rasa kuliner Jawa yang otentik kepada para pelanggan, menggunakan resep nenek moyang yang diwariskan turun-temurun,” ucap pemilik Warwo Jowo Timuran, Widi.
Widi pun mengaku jika dirinya bukanlah asli orang Jawa Timur, namun pernah tinggal beberapa lama di sana.
Saat itulah ia mulai mencicipi beragam kuliner khas Jawa Timuran dan langsung kepincut dengan cita rasanya.
Ia menyukai sensasi gurihnya cumi ireng, daging empuk nan berkuah nyeleket dari Rawon Suroboyo, sensasi nikmat saat menyantap krawu dan empal, juga makanan khas lainnya.
“Seolah takdir, saya dipertemukan dengan rekan saya yang sekarang, Olin. Olin adalah orang asli Jawa Timur dan ia rupanya jago dalam memasak masakan khas Jawa. Kami memutuskan mengelola ini bersama. Kini Olin bertindak sebagai juru masak di Warwo sejak awal berdiri,” jelasnya.
Widi bercerita, pada awalnya Warwo menggunakan konsep warungan.
Pelanggan sudah disiapkan makanan jadi dan dapat disajikan dengan sistem tunjuk-comot.
Menu siap saji ini dipresentasikan secara unik.
Makanan ditata dalam wadah tembikar dengan alas daun pisang untuk menambah kesan tradisionalnya.