Citizen Journalism

Mengenal Pneumoni, Infeksi Serius Pada Bayi dan Sering Jadi Penyebab Kematian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pneumonia adalah peradangan alveoli/bagian terkecil paru-paru atau pada parenchim yang terjadi pada anak, yang mencakup setiap keadaan radang paru dengan beberapa alveoli/bagian terkecil terisi cairan dan sel-sel darah.

Pneumonia merupakan kasus infeksi yang sangat serius terutama jika dialami oleh bayi. Secara epidemiologi, kasus ini diperkirakan sebanyak 30-45 kasus per 1000 anak setiap tahunnya.

Bahkan di Negara maju seperti Eropa dan Amerika pun angka kejadiannya masih sangat tinggi. Angka ini meningkat dari tahun ke tahun.

 Banyak kasus kematian bayi terutama yang berumur di bawah lima tahun, disebabkan oleh pneumonia.

Sehingga penyakit ini dianggap sebagai infeksi yang paling sering menyebabkan kematian pada anak dan balita.

Umumnya, pneumoni diakibatkan oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap kemampuan virus pathogen/penyebab penyakit. Timbulnya penyakit ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, riketsia.

Bakteri pneumokokus adalah penyebab utama penyakit ini. Sedangkan pneumonia pada bayi baru lahir biasanya berawal dari pecahnya ketuban sebelum waktunya sehingga menyebabkan infeksi pada cairan ketuban.

Janin yang terendam dalam ketuban yang terinfeksi dan menghirupnya sehingga terjadinya pneumonia.

Beberapa factor risiko yang dapat meningkatkan potensi bayi terserang pneumonia adalah bayi yang kurang gizi ,misalnya tidak mendapat ASI eksklusif, bayi yang tertular virus HIV karena orang tuanya, bayi yang terkena campak, bayi baru lahir, bayi yang tinggal di pemukiman dengan sanitasi yang buruk, bayi yang sering terpapar asap rokok.

Tanda dan gejala yang khas biasanya adalah menggigil, demam tinggi, nyeri dada, batuk, sesak nafas, nafas terlihat berat, merintih, adanya sianosis/kebiruan pada tubuh.

Jika diperiksa dengan stetoskop pada dada, terdengar adanya bunyi cairan di atas paru-paru yang terinfeksi.

Jika pneumonia terjadi setelah bayi lahir, gejalanya timbul secara bertahap.

Jika bayi bernapas dengan bantuan ventilator/alat bantu nafas, maka akan tampak jumlah lendir yang meningkat.

Terkadang bayi menjadi sakit yang disertai naik turunnya suhu tubuh. Batas nafas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50x per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun dan 40x per menit atau leih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun.

Orang tua harus segera membawa bayi ke pelayanan kesehatan jika bayi mengalami demam tinggi lebih dari 39 derajat C, merintih, sesak nafas, terlihat lemas dan tidak beraktivitas/bergerak seperti biasa.

Halaman
123

Berita Terkini