Lembu Putih Langsung Didatangkan dari Taro, Karya Memineh Empehan dan Mekarya Minyak Catur

Dalam ritual ini, krama mendatangkan langsung lembu putih yang di Bali habitatnya hanya ada di Desa Taro, Gianyar

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
LEMBU TARO - Krama Desa Pakraman Gelgel mulai menggelar prosesi karya Memineh Empehan dan Mekarya Minyak Catur, Rabu (13/11). , Prosesi ini mendatangkan langsung lembu putih yang disakralkan dari Desa Taro, Gianyar. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Krama Desa Pakraman Gelgel mulai menggelar prosesi karya Memineh Empehan dan Mekarya Minyak Catur, Rabu (13/11/2018).

Dalam ritual ini, krama mendatangkan langsung lembu putih yang di Bali habitatnya hanya ada di Desa Taro, Gianyar.

Ritual ini serangkaian dengan Karya Agung Memungkah, Nubung Pedagingan, Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung, Tawur Panca Wali Krama, Mahayu Jagat, Marisuda Gumi yang digelar terakhir 500 tahun lalu.

Suara gamelan mulai terdengar mengalun di Pura Dasar Bhuana Gelgel, Rabu (13/11/2018).

Sekitar pukul 10.30 Wita, warga mulai berkumpul di madya mandala Pura Dasar Buana Gelgel.

Suara alunan genta pemuput karya, Ida Pedanda Gede Putra Tembau dari Griya Aan, mengalun sangat merdu diiringi kidung-kidung dari krama. 

Siang itu digelar ritual prosesi karya Memineh Empehan atau memeras susu sapi dan Mekarya (membuat) Minyak Catur.

Prosesi ini merupakan prosesi ke-8 dari 33 rangkaian prosesi. 

Karya Agung Memungkah, Nubung Pedagingan, Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung, Tawur Panca Wali Krama, Mahayu Jagat, Marisuda Gumi yang puncaknya pada 31 Desember 2018 mendatang. 

Dalam ritual itu, susu diperas dari lembu berwarna putih yang didatangkan langsung dari Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Gianyar.

Lembu ini memang sangat disakralkan oleh masyarakat Bali, dan habitatnya hanya di Desa Taro.

"Biasanya kita yang minta untuk diperahkan susu lembu putih di sana, dengan matur piuning di Pura Gunung Raung di Desa Taro. Tetapi kali ini, Desa Pakraman di Taro mempersilakan lembu itu untuk dibawa ke sini (Pura Dasar Buana)," ungkap Jero Mangku Gede Eka, selaku Sekretaris Desa Pakraman Gelgel.

Ia menjelaskan arti ritual memineh empehan.

Memineh memiliki arti memerah, sedangkan empehan susu dari lembu putih untuk membuat minyak catur.

Minyak ini nantinya digunakan untuk membuat banten catur, yang merupakan sarana upakara tertinggi dalam upacara agung yang terakhir digelar 500 tahun lalu ini. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved