Sering Jadi Cadangan di Musim 2018, Ini Langkah yang Diambil Gede Sukadana, Terburuk Pergi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Gelandang lincah Bali United, I Gede Sukadana mengungkapkan kekecewaannya atas apa yang dialaminya di musim 2018 ini.
Gede Sukadana kesal karena selama ini kerap duduk di bangku cadangan.
Dalam kondisi siap tempur pun, Gede Sukadana selalu menunggu di bangku cadangan.
Pelatih sebelumnya, Widodo Cahyono Putro tak menurunkan Sukadana.
Merasa ada yang tidak sesuai aturan, Gede Sukadana mencoba menanyakan hal itu kepada pelatih.
Baca: Bukan Via Vallen, Artis Cantik Ini yang Paling Laris di YouTube Tahun 2018, Ini Video Populernya
Baca: Nekat Ancam Anggota TNI Pakai Celurit, Begini Nasib Warga Banjar Tegal
Baca: Fakta Kepemilikan Senjata Egianus Kogoya dan KKSB, Hasil Jarahan di Mako Brimob, Ini Kelebihannya
Para pelatih menegaskan, hal itu bukan karena pelatih. Tapi, karena intervensi manajemen Bali United.
"Nanti kalau dipanggil bos (Pieter Tanuri Owner Bali United) saya ingin tanya dulu. Soalnya, pelatih sempat gak enak gitu."
"Kenapa saya tidak main. Pelatih cerita, (Pelatih Widodo Cahyono Putro (mantan) dan asisten pelatih Eko Purdjianto), mereka ingin pasang, tapi bos bilang jangan."
"Karena dibilang saya emosian kemarin," kata Gede Sukadana kepada Tribun- Bali.com.
Sukadana menilai, soal pemain main atau tidak, sebetulnya wewenang pelatih.
Baca: Cerita Kanibal Joe Metheny, Jual Daging Korbannya di Kios BBQ, Ungkap Rasa Daging Manusia dan Babi
Baca: Video Telanjang di Kamar Mandi Hotel Viral, Wanita Ini Gugat Manajemen Hotel Rp 1,4 Triliun
Baca: Koleksi 1.100 Video-Foto Bugil Mahasiswi dan Guru Honorer, Ini Pengakuan Sang Playboy
Gede Sukadana akan meminta klarifikasi hal ini kepada manajemen.
Ia tidak setuju jika diturunkan atau tidak karena intervensi manajemen.
Namun sebagai putra lokal, Gede Sukadana mengaku sangat siap tetap bertahan di Bali jika manajemen mempertahankan.
"Sebagai putra lokal, Keinginan besar tidak ingin keluar dari Bali."
"Tapi, intinya jika masih dibutuhkan ya saya tetap di sini. Kalau tidak butuhkan lagi, saya pergi," tegas Gede Sukadana. (*)