TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Mangusada, Badung, hingga Jumat (25/1/2019) mencapai 46 orang.
Jumlah ini sama dengan banyaknya pasien DBD pada kurun waktu Januari 2018 lalu, yakni 46 orang.
Direktur Utama RSUD Mangusada, dr Nyoman Gunarta saat ditemui di RSUD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, kemarin, mengatakan, dari 46 pasien tersebut, kebanyakan sudah pulang dan terdapat lima pasien yang menjalani perawatan di RSUD Mangusada.
“Iya karena musim hujan sudah mulai ada pasien yang terjangkit DBD,” ujarnya.
Didampingi Kepala Bidang Pelayanan dr I Made Nurija MKes, dr Gunarta menjelaskan, sepanjang Januari 2019, RSUD tersebut merawat 46 pasien DBD.
“Ini lima orang ini sisanya. Sebenarnya sudah ada pasien yang pulang karena kondisinya sudah membaik,” ujarnya.
Baca: Target Raih Dua Medali Emas Porprov Bali 2019, Pertina Tabanan Siapkan Atlet Tinju Terbaik
Baca: Ini Pikiran Calon Mertua Pada Masa Lalu & Usia Ahok Yang Terpaut Jauh Dengan Puput Nastiti Devi
Dia menjelaskan, pasien DBD diberikan penanganan di IGD hingga menunggu kamar untuk menjalani perawatan.
Dia menyebutkan, kondisi pasien DBD pun beberapa hari menjelang perawatan dalam kondisi stabil.
Dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal itu menjelaskan pada Januari, Februari hingga Maret merupakan periodisasi merebaknya kasus DBD.
Namun, lanjutnya, sejauh ini tidak ada lonjakan.
“Kalau kita lihat jumlah kasus sampai hari ini tidak ada lonjakan kasus. Bila dibandingkan dengan Januari 2018 dan Januari 2019 hampir mirip. Tahun lalu total sampai akhir bulan Januari 46 kasus, di tahun ini sampai tanggal 25 Januari juga ada 46 kasus. Kita tidak tahu lima hari kedepan apa ada tambahan atau tidak. Tapi artinya secara statistik tidak ada lonjakan bermakna,” jelasnya.
Baca: 21 Pengurus Baru KONI Tabanan Fokus Sukseskan Porprov Bali 2019
Baca: 80 Persen Libatkan Milenial, Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Tabanan Meningkat
Disinggung, apakah demam berdarah masih menjadi salah satu penyakit yang mengancam masyarakat, dr Gunarta menyatakan untuk periode awal tahun ini biasanya penyakit DBD memang banyak muncul.
Namun pihaknya mengaku sudah mengantisipasi hal tersebut.
“Sejauh ini masih bisa kami atensi. Iya semoga tidak banyak masyarakat yang terkena penyakit ini. Kami juga mengimbau agar masyarakat sedini mungkin melakukan pencegahan dengan menjaga lingkungan tetap bersih,” ucapnya sembari mengatakan kalau hanya melakukan fogging, itu hanya membasmi nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya masih bisa berkembang biak.
Tidak Menyangka
Salah satu pasien, I Wayan Sandia (60), tampak menjalani perawatan karena kasus DBD.
Kondisi warga Banjar Jumpayah, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi itu, kini sudah stabil saat ditemui di RSUD Mangsada, Jumat (25/1/2019).
Baca: Ramalan Cintamu Akhir Pekan Ini: Leo Bingung dengan Perasaannya, Virgo Salah Pilih?
Baca: Ulang Tahun ke-70 Garuda Indonesia Beri Diskon 70 Persen, Termasuk Rute Jakarta-Denpasar-Jakarta
“Bapak tiyang dirawat dari hari Rabu (23/1/2019), sudah baikan. Tapi belum tahu kapan diperbolehkan pulang. Tunggu hasil keputusan dokter,” ujar Dwi Asih Utami (26), anak kandung pasien yang kebetuluan menunggui.
Dwi Asih tak menyangka orangtuanya bisa terkena DBD. Sebab, di lingkungan sekitar tempat tinggalnya tergolong bersih.
“Pihak jumantik sudah memeriksa ke rumah setelah bapak kena DBD,” ujarnya. (*)