Usir Aura Negatif di Lokasi Kongres V, PDIP Gelar Persembahyangan di 11 Pura di Seantero Bali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PDIP akan menggelar Kongres V di Sanur pada Bali 8-11 Agustus 2019.
Berbagai persiapan dilakukan panitia pelaksana acara baik tingkat nasional maupun lokal Bali.
Satu di antara persiapan tersebut yakni menggelar persembahyangan atau matur piuning di berbagai pura di Bali.
Ketua Bidang Spiritual dan Upakara Kongres V PDIP, Ni Made Sumiati menjelaskan, persembahyangan dilaksanakan ala Hindu dan dilakukan sebelum, saat, dan setelah Kongres V PDIP diselenggarakan.
"Upacara ini untuk matur piuning. Dalam bahasa Jawa disebut kulo nuwun atau meminta restu Tuhan Yang Maha Esa," kata Sumiati ditemui di DPD PDIP Bali, Selasa (6/8/2019).
• Akan Bangun Kantor MDA Rp 8 Miliar, Wayan Koster Minta Kontraktor Jangan Cari Bati
• UPDATE! Jenazah Wayan Adi dan Wayan Ariana Dipulangkan dari Jepang Jumat ini
• Hampir 24 Jam, Belum Ada yang Mengambil Jasad Putu Yuniawat di Kamar Jenazah RSUP Sanglah
• Begini Kata Saksi Soal Ciri Mobil dan Perawakan Pria yang Sewa Kamar Bersama Korban Putu Yuniawati
• Tanpa Diminta KTP, Segini Harga Sewa Kamar Tempat Putu Yuniawati Ditemukan Tewas
• Sebelum Putu Yuniawati Ditemukan Tewas, Sewa Kamar 2 Jam, Pegangan Tangan Pria Lalu Kunci Pintu
Pihaknya menjelaskan bahwa matur piuning tersebut dilakukan di sebelas pura yang ada di Bali yakni, Pura Pengubengan Besakih, Pura Ulun Kulkul Besakih, Pura Kentel Gumi Klungkung, Pura Boma Uluwatu, Pura Sada Kapal. Lalu Pura Sakenan Serangan, Pura Mertasari, dan Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Sanur.
"Upacara di DPD PDIP Bali namanya Manca Kelud Meduka. Tujuannya membersihkan Bhuana Agung, alam semesta," katanya.
Bahkan, air suci atau tirta yang didapat dari pura tersebut ditaruh di Pura DPD PDIP Bali.
Selain itu, di DPD PDIP Bali sendiri persembahyangan akan diselenggarakan setiap hari.
"Tirta yang kita lungsur (minta) di linggihang (di tempatkan) di Pura DPD PDIP Bali," paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa upacara itu juga diselenggarakan untuk meminimalisir aura negatif selama kongres digelar.
"Butakala kita berikan sesajen, makanan. Tujuannya agar kongres berjalan aman, lancar dan nyaman, peserta kongres tidak kemasukan roh lain," kata dia.
Menariknya, pihaknya juga akan melakukan upacara di arena lokasi, termasuk kamar-kamar para peserta Kongres.
Sumiati mengaku hal ini dilakukan agar peserta kongres dapat mendapat kekuatan positif untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang baik di kongres.
"Kita juga akan upacara di hotel arena kongres. Tujuannya, di sana kita batasi agar tidak ada energi negatif masuk. Ruangan dan tempat tidur juga kita sembahyangi agar kekuatan positif akan merasuki jiwa dan yang negatif tidak masuk," tandasnya. (*)