TRIBUN-BALI COM, DENPASAR - Salah satu komunitas di Bali, yakni Komunitas Kanaditya tengah menghadirkan program literasi kuliner kepada 30an anak-anak buruh suwun di Pasar Badung, Bali.
Tepatnya pada Sabtu (2/11/2019) bertempat di aula serba guna Pasar Badung, Bali, puluhan anak-anak tersebut diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan seru yang dihadirkan oleh relawan di komunitas tersebut.
"Literasi Kuliner kali ini adalah kelas memasak membuat Jumeokbap. Aslinya, nama unik ini merupakan masakan Korea berupa nasi kepal yang diisi dengan olahan tuna dan kimchi. Namun, Kanaditya membuat isian berupa ayam teriyaki yang pasti akan lebih sesuai untuk lidah Indonesia," ujar salah satu pendiri Komunitas Kanaditya, Debby Lukito Goeyardi, B.Sc.
"Kami memilih resep nasi kepal untuk dimasak bersama dalam kelas memasak kali ini karena semua anak bisa terlibat dalam pembuatannya dan kegiatan mengepal nasi bisa merangsang motorik kasar mereka. Makanan ini mudah dibuat, resepnya menggunakan bahan yang mudah didapat, praktis dan unik," lanjut Debby Lukito.
Anak-anak akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan didampingi oleh kakak-kakak relawan.
• Tohir Hilang Saat Menyelam di Perairan Banjar Telaga Nusa Penida Pada Kedalaman 30 Meter
• Pencuri Spesialis Rumah Ditangkap di Tangerang, Polda Bali Amankan Barang Bukti HP Hingga Laptop
Sementara anak-anak yang lebih besar menyiapkan isian nasi kepal ini dan anak-anak lain bermain bersama kakak-kakak relawan untuk mengisi waktu.
Setelah itu, semuanya akan berkumpul kembali dan membuat Jumeokbap bersama dan hasil kreasi ini nantinya boleh langsung dimakan atau dibawa pulang.
Debby Lukito menyebutkan anak-anak yang tergabung dalam kegiatan ini merupakan anak-anak para buruh suwun yang bekerja di pasar Badung, dengan rentang usia dari 4 hingga 12 tahun.
"Melalui culinary literacy ini, Kanaditya berharap anak-anak memiliki rasa percaya diri bahwa mereka mampu berkreasi dan mandiri melalui life skill yang dimiliki. Tak hanya itu, anak-anak ini juga diharapkan bisa makin menghargai dan mencintai diri sendiri melalui makanan yang mereka konsumsi yang akan berpengaruh pada kesehatan mereka. Keterampilan seperti ini tentunya juga akan bermanfaat saat mereka dewasa nanti. Tak hanya perempuan, namun laki-laki pun sebaiknya memahami keterampilan memasak karena hal ini merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh semua orang," ungkap Debby Lukito.
Komunitas Kanaditya sendiri merupakan sebuah komunitas yang berfokus kepada literasi, edukasi, dan social works.
• Kabar Baik Bagi Pencinta Kopi, Ternyata Minum Kopi Baik untuk Kesehatan Usus
• Jembatan di Pantai Jasri Dibangun Pakai Box Culvert, Anggaran Pembangunan Capai Rp 784 Juta
Komunitas ini dibentuk pada Januari 2012 lalu dan didirikan oleh Debby Lukito Goeyardi, B.Sc beserta rekannya Dewa Gede Agung Dharmayasa.
Sejak tahun 2012 Komunitas Kanaditya rutin mengadakan kegiatan bersama anak-anak buruh suwun di pasar Badung bekerja sama dengan Yayasan Lentera Anak Bali.
Fokus utamanya adalah mengedukasi sekaligus membekali anak-anak ini dengan ketrampilan yang bisa bermanfaat bagi kehidupan mereka saat ini dan nanti.
Keterampilan memasak merupakan salah satu life skill yang sebaiknya dimiliki oleh semua orang, termasuk anak-anak.
Dalam keterampilan memasak ini, anak-anak bisa belajar berbagai hal seperti cara membaca dan memahami resep, belajar hitungan Matematika, belajar tentang pentingnya makanan sehat bagi tubuh, memahami ilmu Sains melalui makanan hingga belajar berbagai bumbu yang digunakan.