Taman mulai digarap sejak dua bulan lalu.
"Ini penggarapannya cukup cepat. Hanya dua bulan yang kami kerjakan secara swadaya dan juga bantuan dari Pemkot Denpasar," katanya.
Dipilihnya lokasi ini karena dulunya di tempat ini lokasinya agak kumuh, dengan got-got yang kotor.
Selain itu, juga merupakan jalur siswa untuk ke sekolah, sehingga bisa menjadi wahana edukasi bagi siswa untuk peduli lingkungan.
"Ya semacam edukasi untuk kaum milenial. Kalau pemeliharaannya kami akan membentuk komunitas peduli palemahan asri," katanya.
Juga ada program Jumat bersih dan Minggu resik. (*)