Tiga Peternakan di Tabanan Nihil Virus African Swine Fever, Antisipasi Demam Babi Berujung Kematian
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Penyakit demam babi atau African Swine Fever (ASF) yang belum ada vaksinnya, harus diwaspadai peternak babi di Bali, khususnya Tabanan.
Sebab virus ini sudah merambah ke wilayah Asia.
Bahkan menurut data Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), sudah mulai masuk di Indonesia.
Pemerintah juga telah mengeluarkan dua surat edaran.
Pertama surat edaran Mendagri Nomor 524.3/13266/SJ tertanggal 29 November kepada gubernur dan bupati/wali kota di seluruh Indoensia.
Kemudian edaran dari Dirjen Peternakan Kementrian Pertanian terkait upaya pencegahan penyebaran ASF di Indonesia.
"Meskipun belum masuk Indonesia, kita harus tetap waspada dan lakukan langkah antisipasi. Apalagi saat ini penyebarannya sudah sampai di Filipina dan Timor Leste," kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Tabanan, I Wayan Suamba, Minggu (8/12/2019).
Suamba melanjutkan, Bali yang merupakan salah satu sentra peternakan babi di Indonesia, memang mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Sehingga, sosialisasi serta cara pencegahannya harus lebih intens, mengingat belum adanya vaksin untuk penyakit ini.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk antisipasi adalah menghindari pakan dari limbah hotel.
Selama ini, banyak peternak babi yang memanfaatkan limbah hotel sebagai pakan.
Sehingga, sangat dikhawatirkan limbah hotel bisa membawa virus tersebut.
"Di Tabanan sendiri ada tiga peternak yang memanfaatkan limbah hotel untuk pakan ternak. Dua di Marga dan satu di Kediri. Kami sudah turun melakukan pengecekan ke tiga lokasi peternakan itu dan bersyukur tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan pada ternak babi,” ungkapnya.
Suamba menjelaskan, jika tak bisa menghindari pakan dari limbah hotel, peternak harus mengolahnya dengan benar.