Menurutnya, pendidikan politik itu juga jadi momen internal partainya untuk melakukan refleksi dan evaluasi.
“Pasti itu (evaluasi). Sekaligus memetakan juga kapasitas partai saat ini. Berhitung juga mengenai peta koalisi dalam konteks persaingan di Pilkada nanti,” tandasnya.
Nantinya, pelatihan politik akan diikuti seluruh kader Gerindra mulai dari DPC hingga PAC.
“Pematerinya, khusus untuk doktrin dan dogma, diberikan internal partai. Dari DPD. Tapi kami juga akan melibatkan akademisi sebagai narasumbernya,” tukasnya.
Hal serupa juga terjadi di tubuh Golkar.
Sekretaris Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengatakan, pihaknya saat ini sedang memulai untuk melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah di enam daerah.
Bahkan, untuk mempersiapkan hal tersebut pihaknya telah membentuk tim Pilkada dari level DPD I sampai dengan DPD II di enam kabupaten/kota yang di 2020 mendatang akan melaksanakan Pilkada.
“Tinggal kapan waktunya mulai pendaftaran, itu (ditentukan) dari masing-masing DPD II,” ucapnya, Senin (9/12/2019).
Wakil Ketua DPRD Bali ini menjelaskan, partainya tetap menjadikan hasil survei sebagai acuan dalam penentuan balon kepala daerah.
Survei dilakukan usai penjaringan yang akan dilakukan oleh Golkar paling lambat pada Januari 2020 mendatang.
“Survei itu dimulai setelah pendaftaran di partai,” pungkasnya. (*)