Panen ikan di Tukad Badung

5 Fakta Fenomena Ikan Melimpah di Tukad Badung, Dapat 10 Kg, Sampai Kerahkan Keluarga Turun Sungai

Penulis: eurazmy
Editor: Huda Miftachul Huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fenomena be kampih atau ikan mabuk kini terjadi di Tukad Badung atau yang populer dengan nama Tukad Korea di Denpasar, Bali, Rabu (11/12/2019).

Beberapa warga lainnya juga terlihat mendapatkan banyak ikan dengan membawa wadah seperti ember, serta kantong plastik besar.  

Warga menunjukkan ikan hasil tangkapan di Tukad Badung Denpasar, Rabu (11/12/2019). (Tribun Bali / M Ulul Azmy)

3.    Ikan mujair dan nila

Pantauan di sejumlah titik di Tukad Badung, Denpasar pada Rabu (11/12/2019) malam, serta dari sejumlah pengakuan warga, ikan air tawar terbanyak yang bisa ditangkap warga adalah ikan mujair dan nila.

Ikan jenis ini lebih banyak ditemukan warga dibanding ikan lain, seperti lele misalnya.

4.    Berburu hingga malam hari

Pantauan Tribun Bali, hingga pukul 20.30 Wita, warga masih tampak tak kenal lelah berburu ikan.

Mereka bahkan tak segan untuk berkubang di pinggiran sungai berjam-jam untuk berburu ikan.

Banyak dari warga ini mengajak sekeluarga untuk menyisir di sepanjang aliran Tukad Badung yang berada di wilayah Denpasar.

5. Hujan hari pertama

Farid Harja (32) warga sekitar yang hobi memancing ini mengatakan bahwa fenomena ini sudah biasa terjadi pada musim hujan hari pertama.

Dia punya teori sendiri berdasarkan pengalamannya sebagai seorang pemancing.

Menurutnya, ikan terbawa arus air hujan deras dari sungai di hulunya.

Hingga kemudian, ketika sampai di sungai dataran rendah, ikan-ikan ini memilih bertahan di pinggiran sungai rata-rata di lubang dan di rerumputan sungai.

''Makanya kita cari di pinggir-pinggir, arusnya juga gak gede. Biasanya ikan ini sembunyi di rumput-rumput atau lubang tanah,'' jelasnya.

Namun dari segi jumlah ikan, tahun ini jumlahnya berlimpah dibanding tiga tahun sebelumnya. (*)

Berita Terkini