“Kita akan mulai melakukan pendekatan-pendekatan yang lebih praktis, yang lebih dibutuhkan cara kita untuk membangun kebersamaan,” jelasnya.
Kedepan, lanjut dia, kegiatan yang bersifat kolaboratif inilah menjadi satu cara yang barangkali sangat baik untuk dibangun sehingga anak-anak mengenal satu sama lain.
“Tidak saja kita berteori pembauran dan kebersamaan, tetapi kita saja tidak pernah bersama," tuturnya. (*)