Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Ni Putu Astridayanti, wanita kelahiran 16 Agustus 1986 dan tinggal di Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali ini memang memiliki kebiasaan yang unik dan ekstrem.
Perempuan yang dikenal sebagai ratu ular dari Tabanan ini mulai memelihara ular sejak tahun 2007 ketika masih kuliah di Jurusan Bahasa Bali di IHDN Denpasar.
Ia mulai menjadi penari ular sejak tahun 2008.
Selama menjalani profesi sebagai penari ular, tak selamanya berjalan dengan baik.
Cemohan tak jarang ia terima.
Hal yang paling berbahaya dan bisa saja membahayakan nyawanya sendiri, ia pernah dipatuk ular king kobra yang digunakannya saat pentas.
Saat menari dengan ular, ia tak hanya menggunakan ular yang tak berbisa seperti ular piton, namun menggunakan ular berbahaya seperti king kobra.
• Pelajar Asal Bangli Jatuh Dari Jembatan Pantai Lebih, Polisi Sebut Daerah Rawan Pengendara Ngantuk
• Kepala BNPB Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Daerah Dalam Melindungi Masyarakatnya Dari Bencana
• Agnez Mo : Untuk Anak-anak Millennials, Lets Strive for Legacy, Bukan Strives for Sensation
"Astungkara sampai saat ini tetap berjalan lancar. Yang penting doa keluarga, restu keluarga dan berdoa. Tetap ngaturang pejati di rumah dan di tempat acara," katanya, Kamis (19/12/2019) siang.
Dengan keahliannya sebagai penari ular, ia pun diajak bekerja sama oleh salah satu stasiun televisi swasta di Bali untuk membuat beberapa film yang tayang di televisi tersebut.
"Dewata TV buat film, saya ditarik ikut main. Tapi perannya selalu antagonis, misal terus jadi rarung dan setiap shooting saya harus bawa ular walaupun di skenario tak ada dibilang pakai ular," katanya.
Hingga akhirnya ia diajak bermain di beberapa film horor tentang Bali.
Ada tiga film yang dibintanginya yaitu film Leak (Penangkeb), Leak Jimat Dadong dan Dewi Durga.
1. Leak (Penangkeb)
Film Leak (Penangkeb) yang diproduksi oleh Jagon Production telah tayang tahun 2019 ini.
Film ini dibintangi oleh Astrid si penari ular, Galuh Bilen, Yessy Diana, Yunda, dan beberapa pemain lainnya.
Pemain utama dalam film ini yaitu Astrid yang berperan menjadi leak.
"Untuk namanya menggunakan nama diri sendiri. Perannya menantang yang membuat saya tertarik dan saya memang suka tantangan," kata Astrid.
Ia menuturkan banyak pengalaman yang dialami saat pelaksanaan shooting film ini, banyak kru film yang mengalami kesurupan termasuk sutradara film pun mengalami keaurupan.
Namun dirinya tak merasakan apa-apa dan tak ikut kesurupan.
• Astrid Si Penari Ular Bintangi Dua Film Horor Bali, Segera Tayang di Tahun 2020
• Puncak Hari Jadi Banyuwangi, Panggung Apresiasi Bagi Masyarakat Banyuwangi
"Yang paling menantang itu pas shooting di villa dan dikuburan di Bambang, Tembuku, Bangli. Di sana kita dibimbing Jro Mangku Teja agar tidak ada kejadian aneh. Karena pasti akan ada yang 'mencoba' karena dikira sakti. Pas waktu itu ada ritual pakeling pakai pejati di pura. Setelah mapekeling baru shooting. Banyak yang melihat hal aneh, tapi mbok tak pernah melihat," katanya.
Di sana juga dilaksanakan ritual makan ayam sesuai dengan skenario film.
Hal itu ditunjukkannya dengan totalitas dan nyata agar tidak ada kesan dibuat-buat.
Selain itu, ada juga adegan yang dari mulut keluar kalajengking, dan itu merupakan adegan asli dengan kalajengking sungguhan tanpa dibuat-buat.
"Tapi tetep berdoa sama leluhur dan juga berdoa kepada Dewi Durga. Gimana caranya agar film ini kelihatan nyata," lanjutnya.
Dalam adegan film ini pula ia tak lepas dengan profesinya sebagai penari ular.
"Dan saat shooting ngerehang tidak pernah cari hari biasa, pasti cari malam Kajeng Kliwon, malam Purnama, Tilem. Saya sih tidak takut karena tidak pernah lihat. Teman-teman yang sering lihat penampakan," katanya.
2. Leak Jimat Dadong
Pada film Leak Jimat Dadong, dirinya masih berperan sebagai leak sebagaimana pada film Leak (Penangkeb).
Film ini juga merupakan kelanjutan dari film Leak (Penangkeb).
Akan tetapi, ia mengatakan film ini lebih ekstrem dan lebih nyata ketimbang film sebelumnya.
Pada film ini dirinya beradu akting dengan aktor nasional Andrew Andika, juga dengan Putu Sandra, Galuh Bilen, Ayu Budhayani, Winda Saskia, Yuni Baratha dan beberapa pemain lainnya.
"Pada film ini ada adegan bangkit dari dalam kubur. Kita lebih ekstrem karena lebih memperlihatkan kejadian lebih nyata dan riil. Semua ular saya bawa dalam film ini," katanya.
Film ini akan segera tayang tahun 2020 mendatang.
• Juara II PBB Kreasi, Satpam Puspem Terima Penghargaan dari Polres Badung
• 12 Kutipan Selamat Natal Ini Cocok Dibagikan Via WhatsApp (WA) atau Dijadikan Caption Instagram
3. Dewi Durga
Pada film Dewi Durga dirinya berperan sebagai Dewi Durga Baerawi.
Ada dua peran yang ia perankan yakni sebagai pemeran Dewi Durga baik dan saat dalam keadaan murka.
Sesuatu yang lebih ekstrem, pada adegan ini akan ada memasukkan ular ke dalam mulut.
"Kalau di Dewi Durga hanya pakai satu ular, yaitu ular jali. Ular ini dimasukkan ke mulut. Film ini kan ada hubungannya dengan Dewa Siwa," katanya.
Untuk film Dewi Durga ini akan tayang pada Maret 2020 ini. (*)