Objek wisata Bukit Asah di Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, Bali ditata desa adat setempat.
Di bagian pinggir bukit digunakan sebagai area kamping.
Tribunner yang ingin kamping di tempat ini dapat menyewa perlengkapan kamping kepada pihak pengelola.
Harga yang ditawarkan cukup bervariasi, mulai dari Rp 150 ribu.
Pemadangan indah berupa hamparan bukit serta laut menjadi andalan tempat ini.
Selain itu wisatawan yang kamping bisa melihat matahari terbit.
Di bawah Bukit Asah juga terdapat Pantai Pasir Putih yang bisa dikunjungi.
6. Objek Batu Sanglot di Banjar Tanah Barak Karangasem
Objek Batu Sanglot di Banjar Tanah Barak, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, Karangasem, Bali, kini menjadi daya tarik baru bagi wisatawan.
Karena keindahan bentangan alam pegunungan dan hamparan laut, objek Batu Sanglot tepat untuk berswafoto.
Dari Batu Sanglot, hamparan laut biru jelas terlihat dengan bebukitan gersang.
Pemukiman warga juga terlihat.
Jarak tempuh sekitar 30 menit dari Kota Amlapura.
7. Bukit Surga di Bebandem
Objek wisata alam di Banjar Tanah Ampo, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem mulai berkembang.
Wisata Bukit Surga mulai mengeliat sejak 2016.
Alamnya yang eksotis membuat pengunjung terpesona dan mengundang pengunjung lain untuk turut datang.
Tempat ini juga menyediakan paket trekking digabung dengan magibung.
Selain itu dapat pula menggelar acara reunian dan kegiatan kesiswaan seperti pramuka.
Pengelola juga menyediakan tenda untuk wisatawan yang akan menginap di Bukit Surga.
Ditambah paket fun game dan agrowisata petik salak.
8. Bukit Tengah Klungkung
Desa Pesinggahan kini sedang fokus mengembangkan objek wisata Bukit Tengah.
Bukit Tengah memiliki ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Dari lereng, akses menuju puncak Bukit Tengah sudah diaspal dan jalan berkelak-kelok seperti di dataran tinggi pada umumnya.
Selama perjalanan menuju puncak, pengunjung akan dimanjakan dengan panorama alam menakjubkan, hamparan laut disertai deretan sejumlah jukung tradisional di pesisir Kusamba dan Pesinggahan.
Setelah melewati jalan aspal dan rumah penduduk, pengunjung harus menelusuri jalan yang sudah dibeton sepanjang 1,5 kilometer.
Menuju destinasi, pengunjung masih harus melewati jalan tanah yang kondisinya rusak.
Berjalan kaki sekitar 20 meter, pengunjung akan menyaksikan hamparan ilalang.
Jika matahari terik, panas akan terasa sangat menyengat.
Namun hal itu akan terbayar tuntas, ketika sudah sampai di lokasi destinasi.
Di ketinggian sekitar 400 mdpl, menyajikan pemandangan lengkap dan sangat indah.
Dari ketinggian, di arah timur di sela-sela bukit tampak terbentang pantai di wilayah Desa Manggis, Karangasem.
Di sisi selatan hamparan laut Pantai Pesinggahan masih tampak membentang luas.
Termasuk Pulau Nusa Penida dari kejauhan tampak begitu mempesona.
Di lokasi ini juga terdapat bangunan seperti vila yang sudah tidak berpenghuni dan kerap dijadikan objek foto oleh pengunjung.
9. Twin Hill wisata alam di Banjar Guliang Kawan, Desa Bunutin, Bangli
Menikmati pemandangan dari ketinggian memang memberi kesan berbeda, membuat jarak pandang seseorang menjadi lebih luas.
Misalkan saja Twin Hill, wisata alam di Banjar Guliang Kawan, Desa Bunutin, Bangli, tepat di perbatasan antara Kabupaten Gianyar dan Bangli.
Twin Hill, tempat yang strategis untuk menikmati pemandangan alam Pulau Bali yang eksotis nan indah.
Dari puncaknya, Tribunner bisa menyaksikan hamparan sawah, pemukiman, hingga laut.
Bahkan samar-samar, Pulau Nusa Penida yang berada di seberang lautan juga bisa dilihat.
Inilah yang menjadi daya tarik Twin Hill sebagai tempat wisata.
Bukit ini sesungguhnya bernama Bukit Batu Madeg.
Twin Hill adalah cara masyarakat setempat menyebut Bukit Batu Madeg dan Bukit Jati yang letaknya berdekatan, terlihat seperti sepasang bukit kembar.
Bukit ini juga memiliki sebutan yang kata anak muda sekarang ‘kekinian’ yaitu Bukit Selfie, merujuk pada fungsi bukit yang sering digunakan untuk ber-selfie ria.
Agar pengunjung dapat menyaksikan pemandangan alam nan indah tersebut, pengelola telah menyiapkan beberapa fasilitas.
Mereka membangun anjungan yang langsung mengarah ke pemandangan laut.
Bentuknya memang masih sederhana, hanya menggunakan kayu. Meja, tempat duduk, dan saung juga dapat dimanfaatkan oleh pengunjung.
Twin Hill dihias dengan sejumlah bendera dan capil warna-warni untuk membuat pengunjung merasa nyaman dan senang.
Tempat ini pun sangat cocok dikunjungi bersama teman ataupun keluarga.
Bersantai di alam terbuka tentu saja bisa menjadi sarana refreshing yang cocok untuk melepas penat.
Rindangnya pohon serta semilir angin sepoi membuat pengunjung semakin betah berada di tempat ini.
Meskipun berada di ketinggian bukit, namun untuk sampai ke puncak tidak memerlukan waktu yang lama.
Ketinggian bukit ini dari tempat parkir kendaraan barangkali tidak sampai 30 meter.
Menikmati pemandangan indah ini tidak perlu menguras dompet terlalu dalam.
Pengelola hanya memberlakukan sumbangan sukarela untuk menikmati Twin Hill ini. (*)