TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pelaksanaan Denpasar Festival (Denfest) ke-12 resmi ditutup hari ini, Selasa (31/12/2019) sore.
Acara ini juga dirangkaikan dengan acara melepas matahari tahun 2019.
Walaupun sebelum acara sempat turun hujan yang cukup lebat, namun acara masih tetap bisa berlangsung.
Dan saat pelaksanaan acara ini dimulai, Denpasar, Bali masih diselimuti mendung dimana langit terlihat putih kehitaman.
• Karya-karya dari Penderita Skizofrenia Dijual di Denfest 2019, Ada Dupa Hingga Baju
• Berburu Tanaman Sukulen di Denfest 2019 dari Harga 30 Ribu sampai Jutaan
Namun, masyarakat terlihat antusias menyaksikan acara ini.
Bahkan di antara mereka masih terlihat membawa payung.
Penutupan Denfest dan Pawai ini dimeriahkan dengan berbagai pementasan.
Ketua Panitia, AA Rai Sudarma yang juga Bendesa Adat Denpasar mengatakan acara ini dimeriahkan oleh delapan drumband.
"Pawai 8 drumband dari masing-masing sekolah se-Denpasar yakni dua dari PAUD, dua dari SD dan, dua dari SMP serta satu SMA," katanya.
Selanjutnya tampil perwakilan masing-masing kecamatan.
"Denpasar Barat membawakan cerita menjaga kesucian gunung dan hutan secara fisik dan spiritiual dengan judul Giri Merta," katanya.
Sementara Kecamatan Denpasar Selatan membawakan garapan berjudul menjaga kesucian lautan dengan judul Tuan Be.
Sementara Denpasar Utara bercerita tentang kesucian danau dengan judul Sui Kerti.
Serta Denpasar Timur membawakan garapan Ngeraja Kuning. (*)