Apa Motif Gantung Diri Dokter Muda di Kamar Ibis Hotel Denpasar? Ini Jawaban Kapolsek Denbar

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gelombang pelayat terus berdatangan di rumah duka almarhum Ida Ayu Tri Wedari (30).

Ida Ayu Tri Wedari, seorang dokter muda asal Banjar Tegal Gede, Denpasar memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Ia ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di sudut kamar nomor 529 dilantai lima Hotel Ibis Style di bilangan Teuku Umar, Denpasar, Selasa (14/1/2020) sekitar pukul 09.00 Wita.

• Dokter Ida Ayu TW Gantung Diri di Hotel Ibis Styles Denpasar, Jasad Diturunkan Suami

Petugas Inafis Polresta Denpasar yang melakukan pemeriksaan awal terhadap korban menemukan bekas jeratan pada leher korban.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban baik kekerasan akibat benda tajam maupun kekerasan akibat benda tumpul.

Di kamar hotel, polisi menemukan 1 buah HP warna hitam disamping kanan kepala korban.

• Kejiwaan Vina Garut Kian Memprihatinkan, Woman Crisis Center Diminta Turun Tangan

Sementara di atas meja ditemukan tas kulit warna coklat, jam tangan merk Marc Jacobs, dan kunci mobil jenis Nissan.

Ditemukan pula, dua lembar uang pecahan Rp 10 ribu, tas make up berukuran kecil, di bawah kursi meja rias ditemukan satu pasang sandal warna cream merk Essentials dan cairan di lantai di bawah tempat korban ditemukan tergantung.

Setelah dilarikan ke Kamar Jenazah RSUP Sanglah, jenazah langsung dipulangkan ke rumah duka di Jalan Gunung Karang, Denpasar Barat.

• Dokter Muda Ida Ayu Tri Wedari Gantung Diri di Hotel Ibis Denpasar, Begini Penjelasan Polisi

Informasi yang dihimpun, jenazah dipulangkan ke rumah duka sekitar pukul 18.00 Wita.

Rumah duka merupakan rumah orangtua suami, Nyoman Gede Bimantara yang juga berprofesi sebagai dokter.

Sementara, keluarga kecil ini sehari-hari tinggal di Jalan Prof M Yamin, Renon, Denpasar.

• Pelajar SMK Gantung Diri, Tuliskan Wasiat Ketemu Aku Tiap Malam Jumat, Bahkan Bikin Video Call

Pantauan Tribun Bali, gelombang pelayat baik teman maupun saudara masih terus berdatangan.

Sejumlah sanak keluarga juga turut sibuk mempersiapkan perlengkapan upacara.

Dokter Residen di RSUP Sanglah