Heboh Soal Tagar #DIYdaruratklitih di Twitter, Terkuak Soal Kejahatan yang Meresahkan di Yogya Ini

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa senjata tajam yang berhasil diamankan Polresta Yogyakarta dari para pelaku Klitih dijalan Kenari, Kota Yogyakarta

Tiga tahun berselang, tepatnya pada 7 Juli 1993, Kepolisian Wilayah (Polwil) DIY mulai memetakan keberadaan geng remaja di Yogyakarta.

Lalu di sekitar tahun 2000-an, tawuran antarpelajar mulai menggeliat dan membuat Wali Kota Yogyakarta ketika itu, Herry Zudianto, menjadi waswas.

Tak tinggal diam, Herry memberikan instruksi kepada sekolah-sekolah bila ada pelajar Yogyakarta yang terlibat tawuran akan dikembalikan kepada orangtuanya atau dikeluarkan.

Instruksi tersebut sempat dinilai ampuh untuk menangkal munculnya geng remaja.

Selain itu, instruksi tersebut juga dinilai ampuh dan membuat beberapa geng pelajar ketika itu kesulitan mencari musuh.

Tidak tuntas

Sosiolog kriminalitas dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Soeprapto menjelaskan bahwa penyelesaian kasus klitih tidak tuntas seluruhnya.

Walaupun demikian, pihak yang berwajib yakni kepolisian telah berbuat banyak menangani kasus ini.

Klitih, dalam pandangan Soeprapto, ibarat rumput yang tidak tuntas dibersihkan, saat hujan tumbuh lagi.

Menurut dia, penyelesaiannya tak hanya dari sisi hukum, tetapi harus sampai pada akar permasalahan.

"Momen munculnya klitih juga saat ada pesanan dari pihak tertentu," kata Soeprapto, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (13/1/2020).

Lebih lanjut, fenomena klitih di Yogyakarta juga dapat muncul ketika sebuah kelompok melakukan rekrutmen anggota baru.

Saat itu, para anggota geng atau kelompok ingin unjuk diri atau menunjukkan eksistensinya dengan melakukan tindakan kekerasan.

Penyelesaian klitih

Ia berpendapat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membasmi klitih.

Halaman
123

Berita Terkini