Baca tanpa iklan
Bagi Joni Agung & Double T hanya komitmen untuk selalu berkarya dan memperkuat jati diri dan menikmati proses berkarya adalah yang utama.
"Sehingga antara seniman dan penikmat ada keterikatan batin dalam mengapresiasi karya dan menjadi keluarga dalam setiap perjalanan," ucapnya.
Di album "Semara Ratih" Joni Agung & Double T menggaet beberapa musisi untuk mengisi komposisi di beberapa lagu. Gus Teja dengan sulingnya mengisi di lagu "Peteng di Kintamani".
Gung Jack (soullast) mengisi vokal di lagu "Bukan Aku", serta Dewa Ayu Trias berduet dengan Joni Agung dalam lagu "Selalu Begitu". Juga tak ketinggalan Suradipa yang terlibat mengisi akustik gitar di Lagu Semara Ratih.
Beragam genre musik diramu dalam beberapa komposisi.
Meski demikian Joni Agung & Double T tidak meninggalkan fondasi musik reggae.
"Seperti Lagu "Pak Agus" dengan pengaruh nuansa latin kami mengajak pendengar menikmati suasana latin. Lagu "Reggae Techno" yang dikemas dalam nuansa Reggae berbalut techno. Unsur rock steady juga sangat kental di lagu "Bukan Aku", serta nuansa alam world music ada pada lagu " Peteng di Kintamani,"" papar Joni Agung.
Secara tematik dikatakannya, tema lagu yang dituangkan dalam lirik tetap masih mengangkat isu-isu sosial budaya dan asmara kekinian.
"Untuk penyampaian pesan pun kami coba untuk berbagi sesederhana mungkin. Sehingga mudah dicerna dan bisa diperdalam maupun diperluas oleh pendengar," ucap Joni Agung.
Joni Agung & Double T pun berharap apa yang dipersembahkan dalam album "Semara Ratih" ini bisa menghibur serta bermanfaat bagi para pencinta musik.
"Kami merencanakan untuk melakukan tour promo pengenalan album ini hingga ke luar daerah. Dalam waktu dekat ini kami juga akan tampil di Jawa Barat Reggae Star Festival, tanggal 29 Pebruari 2020. Juga akan melakukan pengenalan di beberapa kabupaten di Bali," tutupnya. (*)