TRIBUN-BALI.COM – Warga sekitar Buana Giri, Kecamatan Bebandem Karangasem memperbaiki jalan pintas di Butus, Desa Buana Giri secara swadaya.
Warga membiayai sendiri biaya pengadaan material lantaran jalur ini sering dilewati warga.
Sebelumnya akses jalan ini putus karena diterjang aliran sungai dari Gunung Agung sejak tahun lalu.
Terjangan makin parah pada Jumat (7/2) pukul 18.00 Wita.
• Jembatan Kayu Bukit Galah-Yeh Kori Terancam Ambruk, Tergerus Air Sungai dari Gunung Agung
• Air Terjun Dukuh Sakti Karangasem Akan Dikembangkan Jadi Wisata, Dipercaya Dapat Obati Orang Sakit
• Jalan Rusak Picu Angka Kecelakaan Lalulintas Meningkat 30 Persen di Klungkung
Kepala Dusun Butus, Gede Ngurah Sudarmana mengaku, warga memperbaiki jalan secara swadaya karena jalur ini menjadi akses utama warga.
Jalan kabupaten dilalui masyarakat dari lima banjar, yakni Banjar Butus, Banjar Tanah Aron, Banjar Nangka, Banjar Bukit Paon dan Uma Anyar yang berada dekaat gunung.
"Jalan ini sering dilalui siswa yang hendak sekolah, dan pedagang. Untuk sementara kita bangun jalan darurat. Badan jalan yang tergerus air seementara ditutupi material. Sekarang jalan sudah bisa dilalui pejalan, pengendara sepeda, serta truk," ungkap Sudarmana, Minggu (9/2/2020).
Jalan darurat dibangun sejak Sabtu (8/2/2020) hingga Minggu (9/2) kemarin.
Pembangunan jalur ini atas inisiatif dari petugas LPD setempat karena senderan kantor LPD juga tergerus aliran air sungai.
Pengerjaan memakai alat berat, dibantu warga.
Pembangunan jalan tuntas, dan sudah bisa dilewati.
"Yang menyewa alat berat LPD. Mereka juga membangun tanggul dekat kantornya. Khawatir pondasi bangunan terkikis aliran hujan. Pembangunan jalanan dan tanggul inisiatif LPD," tambah Sudarmana.
Saat ini jalan sudah bisa dilalui.
Pihaknya berharap jalan darurat tak tergerus lagi.
Ditambahkan, jalan yang tergerus adalah akses utama warga dan cukup vital.