TRIBUN-BALI.COM - Siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya, SMPN 6 Tasikmalaya.
Budi Rahmat (45), ayahnya akhirnya buka suara terkait kematian anaknya.
Ia mengaku berbohong jika Delis Sulistina (13), anak kandungnya, berada di rumah saat para guru mencari Delis di tempat kerjanya.
Sebelumnya, Wakil Kepsek SMPN 6 Tasikmalaya mengatakan jika saat pihak sekolah mencari Delis ke rumah ayahnya pada hari Jumat, sebab pada Kamis, sang ibu, Wati, melaporkan jika pada hari Rabu Delis tidak pulang ke rumah.
Budi Rahmat saat dikonfirmasi mengaku berbohong kepada guru anaknya, bahwa Delis bersama dirinya.
• Kronologi Bocah TK di Bali Tewas Tertimpa Pohon Saat Naik Motor, Bapaknya Koma di RSUP Sanglah
• Gadis 23 Tahun Ditemukan Tewas di Samping Mesin Cuci, Polisi Ungkap Penyebab Kematian Naili
Budi mengaku sebenarnya Delis tidak bersama dirinya kala itu.
Ia hanya ingin guru putrinya itu segera hengkang dari tempat Budi bekerja, makanya ia berbohong.
"Supaya cepat saja Pak. Saya lagi sibuk kerja, dan supaya guru sekolah anak saya cepat pulang," katanya saat ditemui Kompas.com, Selasa (11/2/2020).
Ayah Delis mengaku sebagai pria pelupa
Budi mengaku termasuk pria pelupa dan hal itu merupakaan bawaan sejak lahir.
Kata Budi, kondisi itu akibat dari ibunya yang sering mengonsumsi obat-obatan saat mengandung dirinya.
Bahkan, Budi juga mengaku lupa saat di mana ia menjawab pihak sekolah yang sempat menemuinya dan ia hanya teringat bahwa Delis sedang bersama dirinya.
"Waktu itu juga selain supaya guru itu cepat pulang, saya teringat kalau Delis sedang bersama saya," kata Budi yang didampingi istri barunya.
"Saya ada sakit di otak, hilang ingatan, karena efek ibu saat mengandung saya terlalu banyak minum obat. Katanya gitu kata orang tua saya."
Mengaku selalu beri nafkah tiap bulan ke Delis