Sponsored Content

Tanggapi Dampak Virus Corona Terhadap Pariwisata, Wabup Suiasa Tegaskan Badung Aman Dikunjungi

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wabup Suiasa didampingi Kadiskes I Nyoman Gunarta dan Dirut RSD Mangusada I Ketut Japa saat memaparkan keamanan Badung dari virus corona di ruang rapat Wakil Bupati, Badung, Bali, Jumat (14/2/2020). Tanggapi Dampak Virus Corona Terhadap Pariwisata, Wabup Suiasa Tegaskan Badung Aman Dikunjungi

Setidaknya ada tiga ruangan yang disiapkan.

“Kami juga sudah menyiapkan sumber daya, seperti tenaga medis yang akan melakukan penanganan. Termasuk alat-alat yang dibutuhkan secara teknis," jelasnya.

Dengan demikian, Suiasa memastikan, hingga kemarin Badung masih aman.

"Badung masih safe. Perlu saya sampaikan ke publik bahwa rasa worry datang ke Bali, khususnya Badung agar tak terjadi lagi,” tegasnya.

Terkait dengan dampak terhadap kunjungan wisatawan yang menurun, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kementerian Pariwisata.

Guna mencapai target, salah satu yang diusulkan adalah membuka kembali slot penerbangan direct Bali-India.

“Karena beberapa tahun lalu, wisatawan India sempat mendominasi, lebih banyak daripada China. Namun karena diputusnya direct penerbangan Bali ke India, jumlahnya menurun,” katanya.

Selanjutnya, terkait harga tiket, diusulkan agar dipertimbangkan kembali dari segi harga.

Sehingga menarik wisatawan untuk datang.

Sebab, menurutnya pariwisata tidak lepas dari transportasi, dalam hal ini penerbangan dari satu lokasi ke lokasi lain.

Pihaknya juga berharap dibuatkan sistem dalam menghadapi situasi, baik kebencanaan atau seperti dampak virus saat ini yang tergolong force majeure.

“Kalau sudah ada kondisi semacam ini, sudah ada langkah yang terstruktur, sistematis dan masif. Sehingga tidak bersifat insidentil seperti saat ini. Ini sudah saya sampaikan ke Pak Menteri semalam,” ujarnya.

Pihaknya juga kembali melirik wisatawan domestik (wisdom).

Sebab, setelah dikaji, baik dari segi lama masa tinggal (length of stay) dan pengeluaran uangnya untuk berbelanja (spend of money), tak kalah dengan wisatawan mancanegara (wisman).

“Ini penting mendapat formulasi dan kami sudah sampaikan ke Pak Menteri," tandasnya.

(*)

Berita Terkini