“Saat bom Bali I, itu sangat parah , bahkan ada tamu yang sudah stay di hotel langsung pergi dan itu benar-benar melumpuhkan perekonomian di Kuta dan Badung,” bebernya.
Meski demikian, pihaknya berharap adanya isu virus corona tersebut melumpuhkan perekonomian Badung serta Bali.
Bahkan pihaknya meminta semua elemen harus gencar melakukan sosialisasi pencegahan virus tersebut.
Bahkan menurutnya, negara Jepanglah yang patut di tiru dalam pencegahan virus tersebut.
“Hal postif yang mesti kita contoh adalah di Negara Jepang. Mereka bisa menekan warganya yang terjangkit virus tersebut di negaranya dengan menyediakan cairan pembersih tangan. Termasuk juga menyediakan masker di sejumlah titik keramaian,” ujarnya.
“Kita harus melakukan sosialisasi persuasive serta segara melakukan penyadaran ke masyarakat untuk melakukan hidup bersih utamanya rajin melakukan cuci tangan. Selain itu pemerintah harus melakukan penyemprotan desinfektan dikawasan publik,” tambahnya
Lanjut dijelaskan semua itu memang terlihat ekstrim, akan tetapi menurut anggota PHRI Badung itu semua adalah suatu pencegahan yang dilakukan.
“Kita kan memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan juga kalau gitu. Jadi masyarat tidak panik dan wisatawan pun merasa di perhatikan,” pungkasnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Keshatan Kabupaten Badung, Dr Nyoman Gunarta belum bisa dihubungi hingga saat ini. (*)