Sehingga mereka (penyandang AIDS) bisa tetap bersoasialisasi dengan warga sekitarnya.
"Dan ketika terdapat lokalisasi atau sejenisnya maka harus berusaha bagaimana menggerakkan ekonomi warga beralih ke yang putih tidak hitam. Tidak boleh ada narkoba atau perdagangan orang lagi," ujarnya.
Secara keseluruhan pengidap HIV/AIDS di Bali ada sekitar 22 ribu warga.
Sedangkan di Jembrana ada sekitar 1065 orang.
Pengidap HIV/AIDS yang meninggal sudah mencapai 235 orang di Jembrana dan 328 orang masih rutin minum obat.
88 persen merupakan pasangan heteroseksual.
23 persen merupakan ibu rumah tangga.
Selebihnya banyak yang sudah berstatus HIV namun tidak mau datang ke layanan. (*).