Corona di Indonesia

RSUD Buleleng Gelar Simulasi Penanganan Pasien Suspect Corona

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto: Suasana simulasi penanganan pasien suspect corona di RSUD Buleleng, Selasa (10/3/2020)

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - RSUD Buleleng melakukan simulasi penanganan pasien suspect virus corona, Selasa (10/3/2020).

Simulasi digelar dengan tujuan untuk melatih kesiapan para petugas medis, bila kelak nantinya menerima pasien suspect virus corona.

Simulasi dimulai dengan kedatangan pasien ke IGD RSUD Buleleng, dengan keluhan demam menyerupai gejala klinisi virus corona, serta memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.

Para petugas medis kemudian menerima pasien tersebut, dengan mengenakan pakaian pelindung antivirus (hazmat suit).

TP PKK Badung Tampilkan Aneka Kreasi dan Inovasi Kader PKK di Jambore PKK Provinsi Bali

Buktikan Bali Aman dan Layak Dikunjungi, PPMKI Gelar Bali Fun Rally 2020

Ini 3 Pameran Seni yang Ada di Denpasar, Berlangsung dari Februari Hingga April 2020

Pasien kemudian dibawa ke ruang isolasi yang ada di depan ruang IGD, untuk dilakukan pengecekan suhu tubuh, tensi dan pernafasannya.

Dari hasil pengecekan itu, rupanya pasien mengalami infeksi saluran pernafasan.

Pasien tersebut lantas dibawa ke ruang rontgen, kemudian dibawa ke ruang lely karena terbukti mengalami radang paru-paru.

Ruang lely yang telah disediakan merupakan ruangan khusus untuk pasien yang terpapar virus corona.

Di dalam ruang lely itu, pasien dipasangi sejumlah alat medis yang sudah sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).

Sementara bila saja hasil rontgen menyatakan pasien tidak mengalami radang paru-paru, maka pasien akan langsung dipulangkan.

Hanya saja pasien tersebut akan tetap dipantau oleh petugas di Dinas Kesehatan Buleleng dan disarankan untuk tidak beraktivitas di luar rumah.

Direkrut RSUD Buleleng, Gede Wiartana mengatakan, pihaknya saat ini siap untuk menerima 10 pasien suspect virus corona.

Namun demikian, ia tidak memungkiri masih ada beberapa hal yang perlu dilengkapi, salah satunya adalah alat pelindung diri (APD) berupa pakaian pelindung antivirus (hazmat suit).

Saat ini RSUD Buleleng, Bali, baru memiliki enam set hazmat suit.

Sementara bila menangani pasien suspect corona, idealnya petugas membutuhkan 10 hazmat suit per harinya.

"Terjadi kelangkaan ditingkat distributor. Kami sudah pesan, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah datang. Sementara untuk petugas, tidak ada yang khusus. Kami hanya mengoptimalkan petugas yang sudah ada," terangnya. (*)

Berita Terkini