Terlebih di era sekarang ini dunia pariwisata mengalami masalah, sehingga bantalannya harusnya dunia pertanian.
"Oleh karena itu hari ini saya bertemu dengan mereka dan menyerap berbagai persoalan," tuturnya.
Persoalan pertanian yang agak klasik yakni mengenai alih fungsi lahan, pasca panen; bibit, pupuk dan sebagainya; serta sumber daya manusia (SDM). Mengenai masalah SDM, Mangku Pastika menyoroti generasi muda yang agak kurang tertarik dengan dunia pertanian.
Jika generasi muda semakin enggan meniti karir di bidang pertanian maka ditakutkan tidak ada lagi yang 'mengawaki' sektor agraris.
"Fakta sekarang mengatakan bahwa para pertani kita umurnya diatas 50 tahun. Dan ini lama-lama kan tidak produktif lagi, tanah dijual dan sebagainya. Tidak ada yang menggarap dan tidak ada yang tersisa," tuturnya.
Keengganan generasi muda untuk bertani juga dinilai olehnya akan berimbas pada ketahanan pangan pada masa yang akan datang. Apalagi dunia pertanian memang identik dengan makanan, baik itu tanaman, ternak, ikan dan sebagainya.
"Itu menyangkut semua hidup kita ini, makanan.kita. oleh karena itu harus, baik pemerintah, stakeholder, tokoh masyarakat, para pemimpin, sudah memikirkan kembali persoalan ini," imbaunya. (*)