Menindaklanjuti surat edaran Gubernur Bali, Monumen Perjuangan Rakyat Bali pun ditutup untuk umum tanggal 21-30 Maret 2020.
Sementara mengenai penutupan tempat hiburan, kafe atau semacamnya, S ekda Provinsi Bali Dewa Made Indra yang juga Ketua Satgas Penanggulan Covid-19 Provinsi Bali menyatakan diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.
“Kemarin gubernur sudah memberikan arahan kepada bupati/walikota se-Bali untuk menutup destinasi objek wisata, tempat keramaian, tempat hiburan.
Tentu para bupati/walikota ini yang menerjemahkannya. Gubernur kan tidak mungkin menyebutkan satu persatu.
Gubernur sudah menyampaikan arahan jadi begitu, destinasi objek wisata, keramaian, hiburan ditutup sementara sambil mengikuti perkembangan," ujarnya, Sabtu (21/3).
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menegaskan, kebijakan Gubernur Bali ini demi melindungi seluruh warga dari virus ini.
“Arah dari kebijakan ini adalah memperkecil atau meniadakan penularan. Itu hakekatnya." kata Putu Astawa.
Meniadakan Misa
Keuskupan Denpasar memutuskan untuk meniadakan perayaan ekaristi atau misa selama dua pekan.
"Perayaan ekaristi hari Minggu 22 dan 29 Maret 2020 di seluruh gereja paroki, quasi, stasi Keuskupan Denpasar ditiadakan," kata Uskup Denpasar Mgr Dr.Silvester San, Pr, Sabtu (21/3).
Bagi paroki yang memungkinkan mengadakan perayaan ekaristi secara online (Live Streaming) dapat menyelenggarakannya tanpa menghadirkan umat di Gereja.
"Perayaan ekaristi harian di seluruh gereja paroki, quasi, stasi, komunitas biara, Lingkungan, KBG dan keluarga juga ditiadakan," kata Uskup.
Di samping itu, agenda kegiatan lain seperti ibadat jalan salib, rekoleksi, perayaan sakramen tobat, pendalaman APP, latihan koor, pembinaan komuni pertama, katekumen dewasa, latihan tablo, latihan misdinar dan sejenisnya yang sifatnya mengumpulkan massa juga ditiadakan.
"Umat diminta untuk berdoa bersama keluarga masing-masing di rumah, mendekatkan diri kepada Allah serta mendoakan agar wabah Covid-19 segera berlalu," katanya,
Pengumuman Surat Pastoral Uskup Denpasar dalam menyikapi wabah Covid -19 ini telah disampaikan kepada para Romo, Pimpinan Komunitaa Biarawan/Biarawati, hingga seluruh umat Katolik Keuskupan Denpasar.