Suka Sambal dan Ingin Buat di Rumah? Kenali 6 Jenis Cabai dan Perbedaan Rasanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

tribunbali-tribunnews-cabai rawit-1

Masyarakat di tanah Sunda menyebutnya sebagai cengek. Kalau tidak hati-hati saat memakannya, cabe jenis ini dapat membuat tersedak, batuk-batuk, bersin, atau cegukan.

3. Cabai keriting

Ilustrasi (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Cabai keriting juga sering dijadikan sambal. Jenis cabai ini juga sering disebut sebagai cabai padang karena lazim digunakan dalam masakan padang.

Sambal yang menggunakan cabai keriting jauh lebih pedas dibandingkan cabai merah, karena ukurannya lebih kecil dan kadar airnya lebih sedikit.

Maka dari itu komponen bumbu penyebab makanan disarankan untuk lebih banyak, agar rasa pedas dari cabai keriting tidak begitu mendominasi makanan.

Kronologi Dan Fakta Kasus Pria Cabuli 6 Bocah: Beri Hadiah Tapi Mengaku Dendam

4. Cabai paprika

Dibanding Indonesia, masyarakat Barat lebih menyukai cabai paprika sebagai penambah rasa pedas.

Cabai paprika termasuk dalam golongan cabai manis (sweet chili pepper), karena rasanya tidak begitu pedas dan agak manis.

Cabai paprika sendiri bisa digunakan sebagai sambal di Indonesia.

Namun, rasa pedasnya tidak sepedas sambal dari cabai rawit, cabai merah, dan cabai keriting.

Terdapat dua jenis cabai paprika yaitu paprika manis yang bentuknya besar dan paprika pedas yang bentuknya lebih kecil.

Seperti cabai rawit, cabai paprika pada fase awal tumbuh akan berwarna hijau, seiring berjalanannya waktu akan berubah menjadi merah, lalu jingga yang menandakan sudah matang.

5. Cabai putih

Cabai putih bentuknya mirip dengan cabai jemprit, tetapi warnanya kuning pucat.

Cabai yang awalnya memiliki warna kuning pucat ini akan berubah menjadi merah muda hingga jingga setelah tua.

Halaman
123

Berita Terkini