Corona di Bali

Setelah Pandemi Virus Corona Usai, Bali Akan Langsung Genjot Kedatangan Wisman, Ini Rencana Cok Ace

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunjungan wisatawan ke Pura Jagatnata, Denpasar, Bali, Senin (9/3/2020).

 TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebagai satu diantara destinasi wisata di dunia, Bali telah kehilangan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) semenjak adanya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Akibatnya berbagai industri kepariwisataan di Bali mengalami banyak kerugian dan tidak sedikit perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawannya.

Namun, usai pandemi Covid-19 berakhir, Bali nampaknya akan langsung menggenjot kedatangan wisman.

Langkah tersebut akan dilakukan oleh Tim Percepatan Penanganan Dampak dan Pemulihan Akibat Covid-19 diketuai oleh Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).

Wagub Cok Ace saat ditemui di Gedung Bali Tourism Boar (BTB), Rabu (8/4/2020) mengatakan, Covid-19 memang menjadi masalah global.

"Tidak hanya Bali sebagai destinasi pariwisata dunia yang menghadapi ini, tetapi juga (destinasi di negara lain seperti) Thailand, Singapura dan sebagainya," kata dia.

Dirinya memandang, setelah pandemi Covid-19 selesai, berbagai destinasi wisata dunia akan berebutan untuk mendatangkan wisatawan.

Oleh karena itu, Bali harus turut bersiap-siap dari sekarang untuk ikut menggenjot kedatangan wisman usai pandemi Covid-19 berakhir.

"Bukan kami (bermaksud) mengabaikan yang lain-lain, tapi kami juga memikirkan nanti bagaimana andaikata Corona ini sudah berkahir," tutur Panglingsir Puri Ubud itu.

Menurut Cok Ace, berbagai negara lain saat ini juga sudah siap untuk menyambut kedatangan wisatawan setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Terlebih keberadaan pasar dunia pariwisata diprediksi olehnya tidak akan sama seperti dahulu sebelum adanya pandemi Covid-19.

Setelah pandemi Covid-19, menurut Cok Ace akan ada beberapa negara yang kesulitan untuk melakukan traveling.

Dengan demikian, keberadaan "roti" yang semakin sempit ini akan diperebutkan oleh banyak negara, dan menurut Cok Ace, Bali tidak bisa tinggal diam.

"Kita harus juga aktif dari sekarang," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu.

Cok Ace mengaku, guna berebut kedatangan wisatawan ini tentu pihaknya akan kembali melakukan komunikasi dengan berbagai negara yang sudah sejak lama warganya melakukan perjalanan ke Bali.

Halaman
12

Berita Terkini