TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Jumlah kasus positif di Kabupaten Bangli terus bertambah. Minggu (19/4/2020), bertambah dua orang. Satu di antaranya adalah tukang suun di Pasar Kidul.
Kasus positif di Bangli pun kini telah menyentuh angka 18 orang. Terbesar kedua di Bali, setelah Kota Denpasar.
Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa, menyebut penambahan dua kasus tersebut berasal dari wilayah Desa Abuan, Kecamatan Susut, dan Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli.
Satu orang positif dari Tamanbali merupakan transmisi lokal (terpapar oleh pasien positif). Ia merupakan seorang tukang suun di Pasar Kidul Bangli.
Dirgayusa mengatakan yang bersangkutan sudah sempat menjalani pemeriksaan di RSUD Bangli lantaran mengeluh flu.
Pada saat itu RSU Bangli merekomendasikan agar dilakukan rapid test, dan hasilnya reaktif (positif).
“Selanjutnya dilakukan tes swab sebanyak dua kali. Hasilnya baru keluar kemarin Sabtu (18/4) yang dinyatakan positif. Menurut informasi yang saya dapatkan, yang bersangkutan pada hari Sabtu (18/4) sore dirujuk ke RSUP Sanglah untuk menjalani perawatan,” jelasnya kepada Tribun Bali, Minggu (19/4).
Sedangkan seorang yang berasal dari Desa Abuan merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kendati demikian, mantan Camat Kintamani itu mengaku belum mendapatkan informasi detail mengenai kapan kepulangan PMI tersebut.
“Kami belum mendapatkan kronologisnya, sehingga kami tidak bisa menginformasikan secara detail. Yang jelas ada penambahan dua kasus positif di antaranya di Susut dan Bangli,” ucapnya.
Sedangkan berdasarkan data, 18 kasus positif di Bangli terdiri dari 16 imported case (terjangkit di luar negeri) dan dua tranmisi lokal. Ke-18 pasien positif tersebar di empat kecamatan.
Masing-masing lima kasus di Kecamatan Bangli, Tembuku, dan Susut, serta tiga kasus berada di Kecamatan Kintamani. “Dari 18 kasus tersebut, satu orang di antaranya telah dinyatakan sembuh,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, I Nengah Nadi, ketika dikonfirmasi terpisah menjelaskan pihaknya telah melakukan penelusuran pada transmisi lokal di wilayah Bangli. Informasi sementara, tukang suun tersebut memiliki keluarga yang merupakan PMI.
Sementara kasus positif di wilayah Desa Abuan, lanjut Nadi, merupakan PMI yang telah pulang dan melewati masa karantina. Hasil positif didapatkan dari rapid test, sehingga perlu dilakukan tes swab ke RSUP Sanglah.
“Besok (hari ini, red) akan kami telusuri kembali berikut dengan rapid test pada orang-orang yang sempat melakukan kontak. Rapid test ini digelar di dua tempat, yakni di Abuan dan Tamanbali,” tandasnya.
4 WNI Imported Case
Terpisah, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengumumkan jumlah kumulatif pasien positif terjangkit Covid-19 di Bali bertambah menjadi 135 orang.
"Bertambah 4 orang WNI, dalam bentuk 4 orang imported case," kata Dewa Indra dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribun Bali, Minggu (19/4) petang.
Dari 135 orang yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 di Bali, sebanyak 38 orang telah dinyatakan sembuh. Mereka yang sembuh terdiri dari 34 orang WNI dan empat orang WNA.
Kemudian jumlah pasien yang dinyatakan meninggal sebanyak tiga orang sesuai dengan data yang disampaikan pada Sabtu (18/4). Dua WNA dan satu WNI.
Pasien WNI meninggal Sabtu pagi dan kemudian dimakamkan siangnya pada pukul 13.00 Wita. Pasien meninggal ini berumur 51 tahun ini tinggal di Kelurahan Tonja, Denpasar.
Oleh karena itu, hingga kemarin pasien positif yang masih dalam perawatan yakni sebanyak 94 orang.
Mereka yang positif ini ada yang dirawat di 11 rumah sakit, ada yang menjalani perawatan di negaranya serta terdapat juga yang dikarantina di Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat (Bapelkesmas) Provinsi Bali.
Di sisi lain Dewa Indra mengungkapkan, para PMI yang pulang melalui Pelabuhan Benoa hingga kini belum ada yang dinyatakan positif Covid-19.
Seperti diketahui, mulai dari 16 hingga 19 April sebanyak empat kapal pesiar secara berturut-turut memulangkan Anak Buah Kapal (ABK) melalui Pelabuhan Benoa, yakni Voyager of the Seas, Azamara Journey, Spectrum of the Seas, dan Ovation of the Seas.
Dewa Indra memimpin langsung penurunan 300 ABK dari Ovation of the Seas di Pelabuhan Benoa, Minggu (19/4). Para ABK ini menjalani rapid test di atas kapal.
ABK asal Bali yang hasil rapid test-nya negatif langsung diserahkan ke pemerintah kabupaten dan kota untuk dilakukan karantina selama 14 hari. Pihak kabupaten dan kota juga turut melaksanakan penjemputan para ABK tersebut.
Sementara bagi ABK yang berasal dari daerah lain langsung dipulangkan ke daerah masing-masing atau transit sementara di hotel untuk menunggu jadwal pemberangkatan.