Sehingga ekonomi Pulau Dewata tidak terlalu berat terpengaruh.
Mengingat pariwisata merupakan penggerak ekonomi Bali.
Dan saat ini semua negara penyumbang turis juga terkena dampak Corona.
"Proyeksinya triwulan pertama masih bagus, tapi setelahnya pasti cukup berat. Di bawah 5 persen pasti, tapi kami berupaya agar tak terlalu jauh," tegasnya.
Walikota Denpasar, Rai Mantra, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan dan tentu saja sangat bermanfaat untuk penanggulangan COVID-19.
Seluruh bantuan akan dimanfaatkan oleh gugus tugas penanganan COVID-19 Kota Denpasar untuk menanggulangi COVID-19.
Pada kesempatan itu, PT BPD Bali dan PT BCA Tbk, juga menyampaikan bantuan kepada Pemerintah Kota Denpasar.
"Ini jelas meringankan tenaga medis di Denpasar, dan harapannya COVID-19 segera terputus," jelasnya.
Ia mengingatkan masyarakat menggunakan masker, cuci tangan, dan jangan berkumpul.
Sehingga membantu memutus mata rantai COVID-19, dan membantu memudahkan tenaga medis.
Ia mengatakan, Satpol PP, Satgas Lingkungan dan Satgas Kota juga terus berpatroli agar semua disiplin, dan cepat keluar dari COVID-19.
PMI saat ini, kata dia, isolasi dengan rumah singgah dan isolasi mandiri. Kota Denpasar pun merancang Lumbung Pangan, sebagai upaya menjaga distribusi dari dampak sosial dan ekonomi.
"Lumbung pangan, satu uluran tangan untuk kehidupan seseorang berupa paket sembako. Mekanisme pemberiannya bisa ke dinas sosial, nanti penyerahannya kan ada melalui satgas di desa sehingga tidak berkerumun dan diberikan sesuai sasaran," katanya.
Ia pun sedang mendata pekerja yang di-PHK dan dirumahkan, sehingga bisa dibuatkan treatment yang tepat. (*)