Bulan Ramadhan

Ini 4 Tips Bisnis Kuliner Ramadhan di Tengah Pandemi Corona dari Dosen FEB Unair

Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi berbagai jenis minuman takjil

TRIBUN-BALI.COM - Setiap bulan Ramadhan, banyak bermunculan bisnis kuliner dadakan di masyarakat.

Bisnis musiman ini sudah menjadi hal yang wajar karena orang selalu butuh makanan dan minuman.

Hanya saja, bagaimana bisnis musiman ini dijalankan di tengah pandemik virus corona atau Covid-19? Apakah bisa berjalan dengan baik? Atau justru tidak laku?

Jangan khawatir, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) Dr. Tri Siwi Agustina, SE, M.Si membagikan tips atau strategi usaha kuliner pada Bulan Ramadhan meskipun di tengah pandemik Covid-19.

Akademisi Unair ini menjelaskan ada 4 tips yang bisa dilakukan produsen atau penjual. Ini tips bisnis kuliner di Bulan Ramadhan:

1. Fokus yang paling dicari

Semua Anggaran di Bina Marga Dinas PUPR Karangasem Digeser Untuk Penanganan COVID-19, Ini Rinciannya

Tak Pakai Masker Masuki Wilayah Desa Adat Intaran Sanur, Bersiaplah Kena Sanksi Ini

Virus Corona di AS: Jumlah Kasus Capai 928.619, Korban Meninggal 52.459

Ketika bulan suci Ramadhan ini, produk kuliner yang dicari konsumen adalah gorengan, kue, makanan siap saji, aneka minuman segar, hingga frozen food.

Namun, pada saat pandemik Covid-19 seperti sekarang ini, jenis minuman yang dicari pasti akan bertambah.

Terutama minuman berbahan dasar buah atau rempah yang dipercaya meningkatkan imunitas tubuh.

"Minuman seperti wedang jahe kunyit lemon, wedang uwuh, atau wedang sarabba pasti akan sangat dicari," kata Siwi seperti dikutip dari laman resmi Unair, Minggu (26/4/2020).

2. Pelajari perilaku konsumen

Walaupun sedang ada wabah virus corona, tetapi sifat konsumerisme masyarakat tetap tinggi. Hanya saja ada beberapa hal yang berbeda.

 Konsumen lebih mengurangi intensitas keluar rumah, sehingga beralih ke pembelian dalam jaringan (daring) atau online.

Maka, produsen kuliner harus memaksimalkan ponsel pintar untuk aktivitas penjualan.

Selain itu, konsumen pada kondisi pandemik mengutamakan kuliner yang menyediakan jasa layan antar atau bawa pulang (take away).

Halaman
123

Berita Terkini